Tanpa Judul II

540 81 26
                                    




Sehun menggigit bibirnya kuat sambil sesekali melirik pintu masuk bergantian dengan jam tangannya, kurang dari 1 jam adalah giliran muridnya yang akan unjuk kebolehan diatas panggung tapi Queen belum juga menampakan diri, apa anak itu lupa memberitahu ayahnya untuk mengantarkannya ketempat ini, dia juga tak mempunyai kontak orang tua Queen, satu-satunya wali murid yang tidak memberikan nomor telepon ketika mendaftarkan Queen, mungkin karena Queen selalu ditunggu oleh bodyguardnya jadi mereka merasa tak perlu meninggalkan nomor teleponnya.

Sehun harus memastikan kesiapan Queen sebelum naik keatas panggung itu bukannya dia meragukan kemampuan anak didiknya itu atau bagaimana, tapi tetap saja sebagai pembimbingnya dia harus memastikannya.

"Unca" Sehun menghembuskan nafasnya lega saat mendengar suara Queen, anak itu berada didalam gendongan ayahnya yang kini berdiri tegap dipintu masuk diikuti 4 bodyguardnya membuat Sehun meringis karena aura intimidasi yang langsung terasa diruangan itu membuat orang disekitarnya menciut takut.

"Aaah Queen datang" Sehun sebenarnya ingin memberitahu Queen kalau tidak baik terlambat dari jam yang sudah ditentukan tapi tatapan tajam dari orang yang datang bersama Queen membuatnya mengurungkan niatnya itu, apalagi ada 4 bodyguard disekelilingnya bisa-bisa lehernya dipelintir dengan mudah kalau terang-terangan memarahi anak majikan mereka.

"Unca apa sudah giliran Queen?"

"Sebentar lagi, apa Queen sudah siap?"

"Daddy turunkan Queen" Tubuh kecil diturunkan dari gendongan sang ayah yang hanya menurutinya tanpa mengeluarkan satu kata patahpun.

"Dimana tempat duduk yang diperuntukkan untuk wali murid?" Pertanyaan itu datang dari bodyguard yang berada diposisi paling depan.

"Emhh disebelah kanan anda tuan" Jawab Sehun hampir mencicit dan setelah mendapat jawaban dari Sehun dua orang lainnya segera mencarikan tempat duduk yang paling nyaman untuk majikan mereka.

"Daddy akan tinggal?" Tanya Queen mendongak menatap sang ayah.

"Tentu saja My Queen" Jawabannya sambil mengacak poni Queen yang sedikit sekali.

"Unca ayo"

"Ah iya baiklah" Sehun tergagap saat tiba-tiba Queen menarik tangannya menuju belakang panggung tentu saja karena tadi dia malah melamun sambil memperhatikan interaksi anak-ayah tersebut.

"Unca bolehkah Queen meminta tolong?" Ujar Queen setelah mereka sampai dibackstage, berkumpul dengan peserta lainnya baik yang sudah tampil maupun yang akan segera tampil.

"Apa yang Queen butuhkan?" Sehun berlutut dihadapan Queen yang mengeluarkan sesuatu dari tas kecilnya.

"Daddy tidak bisa mengikat rambutku, apa unca bisa melakukannya, semua orang sudah Queen mintai pertolongan tapi tidak ada satupun yang bisa melakukannya bahkan Grandma melakukannya dengan sangat buruk Queen tidak suka" Untuk pertama kalinya Sehun mendengar suara Queen dengan nada manjanya meski kesal lebih mendominasi wajah ayunya itu, Sehun mengembangkan senyum lembutnya.

"Unca akan melakukannya, ayo kita cari tempat duduk yang nyaman dulu" Sehun berdiri lalu mengandeng tangan kecil Queen untuk mencari tempat duduk.

"Emmm duduk tenang disini, unca akan mencoba mengikat rambut Queen" Gadis kecil itu hanya mengangguk mendengar penuturan Sehun, mata kecilnya dia bawa berkeliling mengamati orang-orang disekitarnya ada begitu banyak orang diruangan sempit itu dan sejauh mata kecilnya memandang setiap anak itu didampingi ibu dan juga guru mereka, para ibu sibuk memperbaiki penampilan putra-putri mereka agar terlihat cantik, sedangkan guru mereka memastikan sekali lagi kalau sang anak didik mengingat gerakan apa yang akan dilakukan nanti diatas panggung.

Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now