Tanpa Judul X

571 80 14
                                    

Chanyeol meneguk wine langsung dari botolnya dan sungguh dia tidak berfikir untuk sekedar mengambil gelas, fikirannya sudah penuh dan hal seperti itu sungguh tidak penting.

Hidupnya terasa jungkir balik dalam waktu yang begitu singkat karena sosok yang bahkan tidak disangkanya, sosok itu yang telah memberinya hidup -Queen-, sosok itu pula yang membuat dirinya pertama kali merasakan rasa tertarik dan bergairah pada seseorang.

"Chanyeol-ah bolehkah eomma masuk?" Chanyeol hanya diam mendengar pertanyaan dari sang ibu yang kini berdiri diambang pintu tak menolak juga tidak mengiyakan, membuat Tiffany Park menghela nafas lalu memasuki ruangan redup itu menutup pintu dengan rapat.

"Apa ada masalah?" Tanya Tiffany duduk disofa didepan sang putra yang kini terlihat kacau itu.

"Menurut eomma?"

"Eomma tidak tahu, tapi suasana yang terasa dingin dirumah ini pasti menunjukkan kalau ada masalahkan? Queen selalu mengurung diri dikamar, kau juga lebih sering menghabiskan waktu diruang kerja, sebenarnya ada apa? Eomma tidak suka suasana seperti ini, eomma rindu tawa yang kau bagi bersama Queen yang sering eomma temui kalau baru memasuki rumah ini, kenapa semua jadi berbeda?"

"Ini semua karena Oh Sehun"

"Kenapa kau malah menyalahkan Sehun? Memang apa yang sudah diperbuatnya? Chanyeol ayolah dia tidak tau kalau Queen adalah anaknya dan kau tidak menghindari takdir kalau memang sudah saatnya mereka bertemu, darah itu lebih kental daripada air jadi ikatan batin itu pasti ada" Chanyeol hanya diam sambil menyesap minumnya kembali.

"Kenapa kau tidak mengungkapkan kebenarannya saja?"

"Itu tidak mungkin" Sanggah Chanyeol dengan cepat membuat Tiffany merengut kesal.

"Chanyeol-ah, ayolah eomma adalah seorang ibu dan tau bagaimana rasanya merindukan seorang anak, kau tertarik pada Sehun kan? Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan tersiksanya selama 7 tahun ini?"

"Itu sudah menjadi resikonya, dia sudah menandatangani perjanjiannya dan dia juga sudah menerima uangnya"

"Chanyeol-ah" Tiffany mengeluarkan rengekannya mencoba membujuk sang putra yang amat sangat keras kepala.

"Itu tidak mungkin eomma bagaimana kalau setelah mengetahui siapa Queen Sehun akan berfikir untuk membawanya kabur? Aku tidak akan membiarkannya"

"Dia tidak akan membawanya kabur Chanyeol, Sehun itu lembut dia tahu posisinya"

"Darimana eomma tahu? Bahkan eomma tidak mengenalnya"

"Memang benar eomma tidak mengenalnya terlalu jauh tapi eomma mengawasinya selama dia mengandung Queen, eomma tau bagaimana karakternya meski hanya mengawasi dari jauh, dia bahkan merawat bayi dalam perutnya dengan sepenuh hati dengan menjaga pola makan dan kesehatannya meski dirinya tahu kalau setelah lahir bayi itu bukan miliknya lagi"

"Aku tidak bisa eomma jika harus melepaskan-"

"Tidak ada yang harus dilepaskan putraku, kau bisa menggenggam dua-duanya" Ujar Tiffany dengan senyum lebarnya hingga matanya menghilang itu persis seperti senyum milik Sehun, membuat Chanyeol terdiam merenungi apa yang dikatakan sang eomma, dia tidak pernah mengalami dilema seperti ini sebelumnya jadi wajar kalau dia bingung dan takut salah ambil langkah dan akan mempengaruhi segala sesuatunya nanti.

"Fikirkan baik-baik ini bukan hanya untuk kepuasan egomu, ada hati putrimu yang harus dilibatkan dan juga hati Sehun memang harus difikirkan juga ya" Tiffany berdiri dari duduknya lalu menghampiri sang putra memeluk kepalanya sebentar.

"Semua bakal baik-baik saja, kau sudah menjadi ayah terbaik untuk Queen selama ini dan kau juga pasti akan menjadi seperti itu putraku" Tiffany mengusap punggung lebar Chanyeol lalu mencium kepala putranya itu, sedewasa apapun Chanyeol bagi Tiffany putranya itu masih akan terus menjadi putra kecilnya yang lucu.







Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now