Tanpa Judul XIII

713 87 11
                                    





Chanyeol memasukkan pistol kedalam saku celananya sebelum memasuki restoran yang sudah dia kosongkan itu, berbicara dengan Jackson dan Baekhyun lewat earphone sebelum menutup pintu ruangan private dimana orang yang ingin dia temui sudah berada disana.

"Jadi ada urusan apa kau denganku sampai dengan sengaja menjebakku agar masuk kedalam sini"

"Selamat malam Ibu Walikota, sebuah kehormatan bisa bertemu langsung dengan anda" Jawab Chanyeol dengan nada mengejeknya saat wanita dihadapannya itu mencercanya dengan banyak pertanyaan dan pandangan sinis.

"Siapa kau sebenarnya?"

"Aku? Bukan siapa-siapa hanya orang biasa yang mungkin jika sedikit membuka mulut bisa membuat image baik yang kau bangun selama ini runtuh seketika"

"Kau bukan Tuhan"

"Memang, tapi aku tahu segalanya, bagaimana ini jika Ibu Walikota yang terhormat ini tidak bisa kooperatif apa yang harus aku lakukan? Menelfon pak Walikota" Chanyeol mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan layar yang menunjukkan nomor pribadi sang Walikota membuat wanita dihadapannya mendengus kesal tapi juga khawatir.

"Jadi apa maumu?"

"Dimana anakmu berada?"

"Anak? Kalau kau mengaku tahu segalanya kau pasti tahun kalau aku tidak mempunyai keturunan"

"Juatru karena aku tahu segalanya, aku tahu kalau kau punya anak jauh sebelum kau menikah" Sahut Chanyeol datar muak dengan wanita paruh baya yang senang mengelak ini dan benar saja wajah yang masih terlihat cantik itu memucat seketika saat mendengar apa yang diucapkan Chanyeol.

"Aku tidak akan melakukan apa-apa jika Ibu Walikota ini mau membagikan sedikit informasi tentang dimana anak itu berada?"

"Di-dia tidak pernah ada, jangan mengada-ngada"

"Ooooh ibu Walikota yang tulus, lembut dan baik hati ternyata tidak mengakui anaknya, kasihan sekali anak itu bagaimana kalau masyarakat tahu apa yang sudah kau lakukan dimasalalu membuang anak kandunngnya sendiri?"

"Kau tidak mengerti jadi tidak usah ikut campur"

"Aku memang tidak mengerti dan juga tidak mau mengerti, aku hanya ingin tahu dimana anak itu berada" Jawab Chanyeol malas, wanita dihadapannya ini terlalu bertele-tele kalau bukan karena dia orang penting dia akan menyiksanya agar mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Memang apa yang kau inginkan dari anak itu"

"Kenapa aku harus memberitahumu? Oh ayolah aku merindukan kekasihku  saat ini, jadi ayo cepat katakan dimana anak itu berada atau hidupmu tidak akan tenang setelah bangun tidur mulai besok" Chanyeol menajamkan matanya membuat wanita dihadapannya itu merasa semakin terintimidasi.

"Aku tidak akan memberitahu"

"Okay maka berita kalau kau mempunyai anak diluar pernikahanmu akan diterbitkan besok, apa yang akan terjadi pada karir suamimu itu? Ku dengar dia ingin mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri ya? Oh sayang sekali dia tidak akan tetpilih karena istrinya ternyata pernah membuang darah dagingnya sendiri"

"Kau tidak bisa-"

"Sudah kubilang aku bisa dan tau segalanya jadi lebih baik kau fikirkan apa yang seharusnya menjadi keputusanmu" Chanyeol hendak beranjak dari duduknya sebelum Yoona mencegahnya dengan angkat bicara lagi.

"Kalau kau mengetahui keberadaannya apa yang akan kau lakukan? Kau tidak akan menyakitinyakan?"

"Aku ingin melakukan apa itu terserahku jadi tidak usah mengatur tentang apa yang seharusnya aku lakukan"

Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now