Black Shadow 8

478 81 10
                                    

Note: Semua Cerita dan Tokoh
Hanya Fiktif
Dan Tidak berkaitan dengan
Sejarah manapun!













Keadaan istana kacau beberapa saat setelah kabar kehamilan sang pendamping Putra Mahkota terdengar, pihak selatan yang merupakan penyokong Putri Mahkota membuat protes habis-habisan didepan pengadilan. Sedangkan Sehun yang mendapat kabar kalau dia hamil tampak kosong beberapa hari ini dan dia juga belum sempat bertemu Chanyeol setelah Chanyeol memeluknya dan bergumam terimakasih dihari kehamilannya terungkap, setelah hari itu Chanyeol disibukkan dengan mengatur semua kekacauan yang dia sebebkan, sebenarnya bukan kekacauan bagi Chanyeol tapi kekacauan untuk politik didalam istana, bahkan Sehun dengar dari Jongin ada beberapa pihak barat yang ingin menemuinya.

"Yang mulia" Sehun tersentak kaget saat kasim yang bertugas dikediamannya memanggilnya yang tengah bersantai didanau belakang kediamannya.

"Ada apa?"

"Yang Mulia Raja ingin menemui anda"

"Jeonha?"

"Iya Yang Mulia" Tubuh Sehun tiba-tiba gemetaran saat mendengar apa yang dikatakan oleh kasim, kenapa Raja ingin menemuinya? Sehun sendirian tidak ada Chanyeol disampingnya, bagaimana dia menghadapi sang matahari seorang diri?.

"Aku akan menemuinya" Jawab Sehun dengan suara agak bergetar lalu beranjak dari duduknya untuk bergegas menemui Raja.

"Jeonha" Sehun membungkuk dalam saat sampai didepan Raja Siwon yang menampilkan senyum tipisnya.

"Sehun-ah, aku ingin bicara denganmu" Ujar Raja Siwon dan Sehun tak berani mengangkat kepalanya dan hanya mengikuti langkah sang Raja menuju kediamannya.

"Sebelum itu aku ingin mengucapkan selamat atas kehamilanmu, kau mengandung cucuku" Ujar Siwon membuka pembicaraan setelah menuangkan teh untuk Sehun yang duduk dihadapannya dengan tegang.

"Terimakasih Jeonha"

"Pasti tidak mudah mengandung cucu dari orang yang kau benci bukankah begitu Sehun-ah?" Sehun tak bisa menahan getaran ditubuhnya mengerti apa yang dimaksud sang Raja, apa orang nomor satu ini tau apa tujuannya.

"Jeonha, saya-"

"Kedatanganku kesini bukan untuk membahas hal itu jadi kau tak usah takut, aku tak akan ikut campur akan dendammu atas kematian ayah dan saudara kembarmu" Lagi-lagi Sehun terkejut saat mengetahui bahwa Raja Siwon tau tentang rahasia keluarganya yang selama ini disembunyikan rapat-rapat oleh sang ayah.

"Dulu Donghae sering bercerita kalau dua anak kembarnya sering bertengkar hanya karena merebutkan sepatu yang ia bawa dari pulang perjalanan tugas kerajaan, dan si bungsu selalu menangis jika kalah cepat dari kakaknya, Donghae juga bercerita kalau dia merasa sangat bersalah pada bungsunya karena tak bisa membebaskannya karena akan membahayakan keduanya" Sehun mengepalkan kedua tangannya saat mendengar cerita Siwon tentang ayahnya.

"Kau pasti tak percaya karena perasaanmu sudah tertutup dendam, tapi ayahmu adalah salah satu orang kepercayaanku dan sahabat terbaikku sejak sebelum aku naik tahta"

"Lalu kalau kau percaya padanya, kenapa kau tetap membunuhnya padahal kau pasti tau kalau dia tidak akan membunuhmu" Mata Sehun memerah menahan tangis dan menatap Raja Siwon dengan tajam dan hal itu membuat sang Raja menghela nafas lelah.

"Nak, kalau aku bisa memilih aku pasti akan memilih menyelematkan ayahmu, aku sangat ingin tapi nak aku adalah seorang Raja, aku tidak bisa mendahulukan perasaanku, aku harus menatap apa yang ada didepanku untuk mengambil keputusan, bahkan sampai sekarang rasa bersalahku tak bisa ditebus karena entah sudah berapa banyak nyawa yang tak bersalah hilang karena ketidakberdayaanku" Sehun bisa melihat itu, kesakitan itu ada dimata redup sang matahari.

"Sehun-ah jika kau ingin balaskan dendammu maka ulurkan pedangmu dan tebas kepalaku, jangan pada anakku dia telah menempatkanmu ditempat teratas dihatinya, aku tidak bisa membayangkan kesakitan apa yang dia terima jika tau selama ini kau membohonginya" Sehun melengos menyembunyikan air matanya saat tiba-tiba Raja Siwon membahas Chanyeol.

"Aku tidak pernah membohonginya dia yang selalu menganggapku orang lain" Jawab Sehun dengan suara bergetar.

"Dia hanya kebingungan dan tidak ada satu orangpun yang mau menjelaskan, tapi yang aku yakin dia selalu mencintaimu" Raja Siwon tersenyum tipis saat Sehun tak menjawab akhirnya dia melanjutkan ucapannya.

"Jika kau ingin tau siapa yang menjebak ayahmu maka bertahanlah disisi Seja dan bantu dia menjadi Raja yang baik yang bisa menghilangkan ketidakadilan dikerajaan ini"

"Kenapa bukan kau yang menangkap mereka?"

"Waktuku sepertinya sudah tidak banyak, mungkin aku akan keneraka karena tidak bisa menjadi Raja yang adil atau jika aku beruntung aku bisa kesurga dan bisa bertemu ayah dan saudaramu, aku punya pesan berhati-hatilah dengan Tuan Kim, dia tidak memihakmu nak dia punya tujuannya sendiri dan Sehun-ah jadi bayangan mungkin tidak menyenangkan tapi bukankah cahaya dan bayangan selalu berdampingan?"













Sepeninggalan Raja Siwon dari kediamannya, Sehun kembali melamun ditepian danau dengan fikiran berkecamuk, apa dia akan selalu jadi bayangan agar bisa berdampingan dengan matahari sang sumber cahaya, tapi apa akan semudah itu?

"Apa kabar sayangku?" Sebuah kecupan lembut dipipinya membuat Sehun berjengit kaget sadar dari lamunannya.

"Seja Jeoha?"

"Ini aku, memangnya siapa yang berani menyentuhmu selain aku" Lagi   Chanyeol mendaratkan kecupan diwajah Sehun, kali ini dibibirnya yang seranum mawar.

"Apa yang Jeoha lakukan disini?"

"Apa aku tidak diizinkan mengunjungimu dan calon anak kita?"

"Bukankah Yang Mulia sudah melupakan kita berdua beberapa hari ini?" Chanyeol tak bisa menahan senyum lebarnya saat Sehun memalingkan wajahnya dan menangkupkan tangannya didada, merajuk.

"Apa ini karena kau mengandung anakku jadi sifat ketusmu hilang dan kau gampang merajuk?" Goda Chanyeol.

"Aku tidak merajuk" Chanyeol tersenyum lalu memeluk Sehun dari belakang dan menyandarkan dagunya dibahu Sehun.

"Aku sangat merindukanmu, tapi urusanku tidak bisa ditinggalkan"

"Hmmmm kau harus menjadi Raja yang baik dimasa depan"

"Kenapa kau berubah lembut begini?" Tanya Chanyeol heran saat Sehun ikut menggenggam tangannya yang bertengger diperutnya yang sudah agak membuncit.

"Kau ingin aku mencakarmu Jeoha?"

"Kau boleh mencakarku jika kita tengah memadu kasih"

"Seja Jeoha" Chanyeol mengabaikan pekikan malu Sehun dan malah memperat pelukannya.

"Sehun-ah kau pasti tau tentang pergolakan yang tengah terjadi diistana, apapun itu satu hal yang harus kau yakini, aku akan selalu berusaha melindungimu dan anak kita, pewarisku, aku tidak ingin kalian dijadikan alat politik beberapa orang yang ingin berkuasa, aku ingin kalian hidup nyaman disampingku"

"Tapi kau adalah calon Raja, bagaimana kami bisa hidup nyaman disampingmu jika selalu ada orang yang ingin menyingkirkan kita, kau adalah Raja yang harus mengambil keputusan untuk semua orang dinegerimu, Jeoha bisakah kau melepaskan kita berdua?"

"Tidak akan pernah" Setelah itu Chanyeol membalikkan badan Sehun dan menautkan bibir mereka membawa Sehun kedalam ciuman hangat yang memabukkan.



















Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now