President 6

964 136 22
                                    

~®~

Siwon menggebrak mejanya dengan emosi dan menatap sang putra tak habis fikir, hari ini pemilihan umum dilaksanakan tapi dengan semua simpang siur yang terjadi, Siwon tidak tau bagaimana hasilnya.

"Kau gila, Chanyeol" Geram Siwon.

"Lalu apa yang abeoji harapkan dariku? Dia menyakiti putriku" Jawab Chanyeol dengan sikap tenangnya.

"Apa tidak ada cari lain? Dengan cara ini bukan hanya Joohyun yang dirugikan tapi pihak kita juga"

"Cara lain? Abeoji ingin aku membunuhnya? Bukankah itu lebih merugikan?" Siwon memijat kepalanya yang terasa berat karena jawaban santai dari sang putra.

"Chanyeol-ah aku tidak ingin ini semua merusak sesuatu yamg sudah diperjuangkan nenek moyangmu, aku ingin kau ketempat pemilihan bersama dengan Joohyun dan untuk meredam semua berita yang simpang siur disana aku akan meminta media memaikkan skandal idol yang tengah digemari" Power abuse, itulah yang biasa dilakuan orang-orang politik disemua negara.

"Terserah" Chanyeol melenggang pergi meninggalkan sang ayah yang menatapnya prihatin, tapi mau bagaimana lagi putra nya itu harus menunda kebahagiannya sampai dia menemukan jalan keluar.

"Kau boleh meninggalkan Joohyun setelah kita memenangkan semua ini" Gumam Siwon ikut beranjak dari kursi kebesarannya.

"Mummy kita sedang berada dimana?" Tanya Aera pada sang Mummy yang tengah mengikat rambutnya menjadi dua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Mummy kita sedang berada dimana?" Tanya Aera pada sang Mummy yang tengah mengikat rambutnya menjadi dua.

"Dirumah dad chèrie" Jawab Sehun meletakkan sisir yang tadi dipakainya kemeja.

"Lalu dimana daddy? Aera tidak melihatnya sejak bangun tadi" Keluh Aera kesal.

"Daddy sedang ada urusan, setelah urusannya selesai maka dad akan segera pulang" Jawab Sehun menjelaskan.

"Apa urusannya bersama penyihir jahat?"

"Hmmmm?"

"Itu" Aera menunjuk televisi yang menyala menampilkan sosok sanga ayah yang tengah tersenyum kekamera disampingnya ada perempuan yang kemaren ingin menyakitinya dan hal itu membuat Aera mendengus kesal.

"Emm apakah Aera lapar?" Sehun beranjak mematikan televisi dan mencoba mengalihkan perhatian Aera kehal lain.

"Aera ingin makan coklat" Aera melonjak senang diatas kasurnya.

"Aera boleh makan coklat tapi setelah menghabiskan sarapan Aera, bagaimana?"

"Yes mummy"

"Aera ingin digendong kebawah?"

"No, Mum sudah menggendong adik jadi kalau Aera minta gendong mum pasti keberatan" Tolak Aera dan itu membuat Sehun tersenyum haru karena pengertian gadis kecil itu.

Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now