Black Shadow 6

696 87 14
                                    

Note: Semua Cerita dan Tokoh
Hanya Fiktif
Dan Tidak berkaitan dengan
Sejarah manapun!















Sehun mengepalkan tangannya erat saat Tuan Kim berdiri angkuh dihadapannya yang kini duduk bersimpuh untuk berpamitan karena sebentar lagi dia akan memasuki istana, Putra Mahkota sudah menunjuknya sebagai pendamping dan dia tidak memliki hak untuk menolak, pilihannya hanya menerima  atau mati dan Sehun tak ingin mati sebelum dendamnya terbalaskan.

"Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Sehun pelan dan Tuan Kim yang mendengarnya hanya tersenyum miring.

"Aku mempermudah langkahmu"

"Dengan menjadikanku orang lain?"

"Bukankah lebih mudah memperdaya  Putra Mahkota dengan menjadi saudaramu? Dia sepertinya mencintai saudaramu"

"Aku ingin menjadi diriku sendiri"

"Kau ingin mencapai tujuanmu hanya dengan menjadi dirimu sendiri?"

"Aku bisa membunuh Putra Mahkota dengan tanganku sendiri sekarang juga"

"Iya dan kau juga akan ikut mati saat itu juga, kau tak bisa melihat penderitaan Raja yang kehilangan anaknya" Sehun terdiam mendengar jawaban Tuan Kim.

"Pergilah! Jangan membuat Putra Mahkota menunggu"

"Aku membencimu" Gumam Sehun dan Tuan Kim hanya menganggapnya angin lalu.

"Jongin akan masuk istana bersamamu, dia akan menjadi pengawal pribadimu"

"Aku bisa melindungi diriku sendiri"

"Aku tau tapi Jongin harus tetap ikut, dia harus terbiasa dengan seluk-beluk istana" Tanpa memperdulikan ucapan Tuan Kim, Sehun segera memasuki tandu yang sudah dikirimkan Chanyeol untuknya.

Sementara itu didalam istana tepatnya didalam kediaman Putra Mahkota tengah terjadi ketegangan antara ibu dan anak yang tengah berdebat sengit.

"Seja! Kau tak boleh melakukan ini"

"Kenapa aku tak boleh? Aku punya hak untuk mengambil pendamping Eommamama! "

"Tidak sebelum Putri Mahkota punya keturunan darimu" Jawab sang Ratu dengan tegas.

"Eommamama, aku tidak menaruh hati pada Putri Mahkota bagaimana mungkin aku bisa-"

"Itu kewajibanmu Seja! Kau mungkin tidak mencintainya tapi kau mempunyai kewajiban dan dia memiliki hak nya"

"Eommamama"

"Nanti malam kau harus mengunjungi kediaman Putri Mahkota dan menghabiskan malam disana" Ujar Ratu Miyoung tegas lalu segera berlalu meninggalkan kediaman sang putra membuat Chanyeol menggeram tertahan.

"Seja Jeoha! Tamu anda sudah datang" Kasim Cha berbicara dari luar membuat Chanyeol langsung bangkit dari duduknya dan beranjak keluar.

"Aku akan menyambutnya" Ujar Chanyeol yang langsung diangguki oleh semua pengikutnya.









"Kita sudah sampai"

Sehun menenangkan hatinya saat merasa tandunya sudah diturunkan, sebentar lagi dia akan menginjakkan kakinya keistana, tempat dimana vonis mati sang ayah dan saudaranya digemakan, tempat dimana orang yang bertanggung jawab atas kematian keluarganya tinggal.

"Seja Jeoha! " Sehun melebarkan matanya saat mendengar orang-orang diluar tandu menyebut gelar Chanyeol, apa dia menyambutnya? Dan benar saja saat tandu dibuka dia langsung disuguhi pemandangan sepatang sepatu kulit berhiaskan hiasan perak, ciri khas sang pewaris tahta.

Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekOnde histórias criam vida. Descubra agora