Male Escort 3

580 96 23
                                    

Bagian 3





Chanyeol menguap pelan sambil mengawasi parkiran kampus yang sudah terlihat sepi, dirinya sepertinya terlambat masuk kelas jadi daripada capek jalan menuju kelas tapi dia tidak diizinkan masuk lebih baik dilanjutkan tidurnya dimobil, semalam dia tidak bisa tidur nyenyak karena ponselnya terus berdering menerima panggilan orang asing yang terus mengumpatinya, kurang kerjaan sekali itu orang mengganggu tidur nyenyaknya saja, Chanyeol menduga kalau itu adalah orang suruhan manusia tidak berguna semacam Matteo , sungguh manusia itu terus mengusiknya dan membuatnya merasa terganggu dan jika dirinya sudah merasa terganggu maka Chanyeol akan mengatasinya dengan lebih parah, tunggu saja anak Mawardi itu salah besar karena mencari gara-gara padanya.

Ketukan dijendela membuatnya menoleh malas dan mendapati Januar yang berwajah panik, kenapa lagi anak itu? Apa diputuskan pacarnya.

"Buka brengsek"

"Apa?" Sahut Chanyeol malas setelah menurunkan kaca hitam jendela mobilnya.

"Lu nggak buka ponsel?"

"Belum, kenapa?"

"Lu harus buka ponsel lu dan cepet baca berita"

"Kenapa gue harus repot buka ponsel kalau lu bisa bacain berita yang lu maksud itu ke gue"

"Emang brengsek ini anak setan satu ini ya" Januar memasuki mobil lewat jendela membuat Chanyeol misuh-misuh tidak karuan.

"Kan ada pintu bangsat, kenapa lu lewat sini monyet"

"Kelamaan lu bukainnya"

"Jadi ada berita apa? Lu diputusin pacar lu atau gimana?"

"Diem atau gue lakban mulut lu" Chanyeol memutar matanya jengah mendengar ancaman Januar.

"Diem biar gue bacain beritanya" Januar menyamankan duduknya lalu meraih ponsel, siap membacakan berita yang tadi sempat membuatnya shock pagi-pagi.

"Putra dari Menteri Perdagangan dan juga calon menantu keluarga Mawardi dilarikan kerumah sakit karena percobaan bunuh diri yaaaaaaaa" Januar berteriak saat Chanyeol dengan tiba-tiba menyalakan mobilnya, mundur dengan kencang dan mulai melajukan mobilnya dengan tidak santai yang membuat Januar membentur dashboard karena dirinya belum memakai sabuk pengaman.

"Lio lu mau ngebunuh gue atau gimana anak monyet" Keluh Januar mengusap dahinya yang sekarang terasa nyut-nyutan.

"Rumah sakit mana?"

"Iya mana gue tau bajingan?" Dan lagi kepala Januar harus membentur dashboard karena Chanyeol yang dengan mendadak menginjak remnya.

"Terus kenapa lu ngasih berita kagak jelas begitu brengsek?"

"Gue belum selesai baca beritanya anak setan"

"Iya udah bacain" Januar hendak mengumpat lagi sebelum melihat raut wajah serius yang ditunjukkan Chanyeol kalau dia berani bermain-main makan dirinya akan habis dihajar oleh sang sahabat itu, jadi dia lebih memilih untuk mengambil ponselnya yang jatuh dan mulai membaca berita tadi.

"Nusa Pelita" Gumam Januar membuat Chanyeol mengangguk lalu mulai kembali melajukan mobilnya menuju rumah sakit yang tadi disebutkan oleh Januar.

Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now