Tanpa Judul

889 90 24
                                    

"Daddy nanti sore Queen akan melakukan penilaian untuk memilih siapa yang akan dilombakan, bisakah Daddy datang?" Lelaki yang sedang fokus mengemudi itu mengulurkan tangannya untuk mengusap rambut sang putri tersayang.

"Daddy akan melihat jadwal dulu, apa itu tidak masalah love?"

"Hmmmm, aku mengerti"

"Daddy yakin Queen pasti akan melakukan yang terbaik dan akan terpilih sebagai perwakilan, putri Daddy kan yang paling hebat"

"Karena Daddy ku seorang Park Chanyeol, maka Queen harus menjadi yang terbaik"

"Pintar sekali" Chanyeol menjawil hidung kecil anaknya dengan gemas.

"Queen turun dulu Daddy" Gadis kecil berusia tujuh tahun itu mengambil tas dan juga kotak bekal yang berada dibangku belakang mobil.

"Nanti sopir yang akan mengantar Queen ketempat les balet lalu-"

"Ada dua paman bodyguard yang menunggu didepan sekolah maka jika Queen membutuhkan sesuatu dan merasa terganggu harus segera melapor pada paman, okay Daddy Queen ingat semua itu"

"Putri Daddy sudah besar ternyata"

"Bba-bba Daddy jangan terlalu lelah bekerja, uang kita sudah banyak Love you" Queen mencium pipi sang Daddy cepat sebelum turun dari mobil meninggalkan ayahnya yang menatapnya dengan penuh kelembutan, sungguh pandangan itu hanya akan ia tampilkan jika bersama dengan sang putri, dia seorang Park Chanyeol yang seumur hidupnya tidak mengenal cinta dan belas kasih, karena dari kecil dia memang sudah dibentuk menjadi pribadi tertutup karena lingkungannya.

Dia adalah Park Chanyeol sang pemegang kekuasaan tertinggi dipasar gelap yang sudah turun temurun dipegang keluarganya.

"Jaga Queen untukku dengan nyawa kalian" Ujarnya pada bodyguard yang sedari tadi menunggu diluar mobilnya.

"Baik boss" Setelah itu mobil mewahnya ia lajukan meninggalkan gedung sekolah sang putri.

Park Chanyeol

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Park Chanyeol

Sedangkan itu Queen yang baru memasuki kelasnya langsung memilih menyendiri, dia tida mempunyai teman, dia tidak mengenal banyak orang karena keterbatasan yang diberikan sang ayah, dia bisa menghitung jumlah orang yang ia kenal dengan jari tangannya, Daddy yang paling ia cintai, GrandPa dan GrandMa, 2 paman sahabat sang ayah dan iya itu saja, hidupnya seperti terkekang karena hanya berinteraksi dengan orang-orang itu saja tapi tidak apa-apa Queen menikmati hidupnya, belum tau saja dia bagaimana serunya mengenal dunia luar.

"Bolehkah aku duduk disampingmu?"

"Ya" Hanya itu yang dikeluarkan sebagai jawaban saat seorang teman mengajaknya bicara membuat siapapun tidak berani bertanya hal lebih banyak lagi, Queen seolah memasang tembok disekitarnya sehingga tidak ada yang berani mendekatinya.

Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now