That Boy 3

605 102 11
                                    









Chanyeol mengamati pemandangan itu dalam diam, dia tengah mengamati Sehun yang sedang mengantar Carel kesekolah tadi tak sengaja dia melihat Sehun dan Carel tengah menunggu taksi dan dengan baik hati dia menawarkan untuk mengantar mereka, awalnya Sehun menolak karena merasa akan merepotkan Chanyeol karena dirinya akan kekantor tapi Chanyeol dengan tulus dia bilang kalau tidak merepotkan sama sekali dan akhirnya Sehun mau tentu saja Chanyeol sangat menyukai ekpresi bahagia Carel saat sang Momma mengiyakan ajakan sang paman bertelinga lebar,entah kenapa Chanyeol sangat menyukai semua yang berhubungan dengan Carel, tiba-tiba ucapan sang istri berkelabat diotaknya, tapi bagaimana mungkin?

Chanyeol menoleh saat mendengar pintu jendela mobilnya diketuk, dia segera menurunkan kaca mobilnya saat tau itu Sehun.

"Chanyeol terimakasih sudah mau direpotkan, kau bisa berangkat kekantormu sekarang, aku akan naik taksi saja ketempat kerja" Ngomong-ngomong Sehun adalah seorang desainer disebuah butik ternama.

"Aku akan mengantarmu sekalian, lagipula kantorku satu arah dengan tempat kerjamu"

"Sungguh?" Chanyeol mengangguk pasti dan Sehun akhirnya masuk kembali kedalam mobil hitam metalik itu.

"Jadi selama ini kau tinggal dimana Sehun, kita tidak banyak mengobrol saat kita bertemu dirumah Kai" Chanyeol mencoba membuka obrolan saat hening menghiasi mobil yang melaju tersebut.

"Aku tinggal di Paris, disana aku belajar tentang mode dan akhirnya bisa bekerja dibidang itu"

"Apa ayah Carel juga orang paris? " Setelah mengucapkan kalimat tersebut Chanyeol melirik Sehun canggung, takut hal itu menyinggung Sehun tapi tampaknya Sehun tampak santai meski tadi sempat menegang sebentar.

"Bukan, dia orang Korea"

"Kalau boleh tahu berapa usia Carel?"

"Kenapa kau ingin tahu?" Sehun menatap Chanyeol dengan tatapan penasaran dan lelaki jangkung itu hanya mengangkat bahu untuk menjawab pertanyaannya.

"Tidak tahu, hanya ingin tahu saja, sejak pertama kali bertemu dengan Carel aku sangat tertarik padanya, bahkan aku merasa seperti jatuh cinta padanya, aku tidak tahu apa alasannya" Sehun menggigit bibirnya mendengar penjelasan Chanyeol.

"Chanyeol aku ingin bertanya tapi tolong jangan tersinggung"

"Kenapa?"

"Kau sangat menginginkan seorang putra?" Tanya Sehun cepat.

"Tentu saja, aku anak tunggal dan selalu dituntut untuk memberi keturunan pada keluargaku, dan ketidak mampuanku memberi mereka penerus adalah celah dari kesempurnaan yang mereka bentuk pada diriku"

"Ketidak mampuan?"

"Mungkin aku mandul"

"Tidak mungkin, maksudku apa kau tidak pernah berkonsultasi pada dokter?" Sehun langsung cepat mengubah arah ucapannya saat Chanyeol menatapnya heran.

"Tentu saja, mereka bilang aku sehat dan istriku juga sehat tapi entah kenapa kami masih belum bisa mempunyai keturunan, mungkin Tuhan masih ingin mengujiku? Aku tidak tahu, aku punya segalanya tapi belum bisa merasa sempurna karena seorang putra"

"Bagaimana kalau kau sudah mempunyai seorang putra"

"Hah?"

"Maksudku kenapa kau tidak mengangkat seorang putra" Chanyeol tertawa mendengar ucapan Sehun.

"Ada yang lucu?"

"Sehun kau tidak mengenal keluargaku? Bahkan aku tidak pernah mengambil keputusan sendiri dalam hidupku, semuanya sudah diatur sejak aku bayi, pendidikan, pernikahan dan semuanya menurutmu keluarga Park yang terhormat itu mau menerima orang yang bukan selera mereka dan bukan bagian dari mereka?" Keluarga Park adalah keluarga kuno yang masih kolot dengan adat turun-temurunnya.

"Bahkan aku tidak pernah bisa memiliki orang yang aku cintai karena mereka" Ucapan lirih Chanyeol membuat Sehun tanpa sadar meraih tangan Chanyeol yang tidak digunakan untuk menyetir dan menepuk-nepuknya pelan.

"Mungkin karena sikap pencundangku itulah Tuhan belum mau percaya untuk menitipkan seorang malaikat kecil untukku, berjuang untuk kebahagiaaan diri sendiri saja aku tidak mampu"

"Kau akan meraih kebahagiaan yang selama ini kau  nantikan Chanyeol, aku percaya itu" Chanyeol ikut mengembangkan senyumnya saat Sehun tersenyum dengan sangat tulus padanya, sisa perjalanan mereka isi dengan obrolan-obrolan ringan yang menjadi awal kedekatan yang sebelumnya belum pernah terjalin.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Chanyeol menatap paperbag yang ada ditangannya dengan senyum mengembang, dia tadi sudah meminta izin pada Sehun untuk menjemput Carel disekolahnya dan beruntung baginya karena lelaki manis itu mengizinkannya untuk melepas rindu pada Carel yang susah ia temui karena kesibukannya dan kecurigaan sang istri padanya yang kini melibatkan keluarga besar mereka akhirnya dia mengurangi kegiatannya diluar kantor dan rumah.

"Paman" Chanyeol langsung meraih Carel kedalam gendongannya saat bocah tampan itu berlari kearahnya.

"Paman, Carel rindu" Chanyeol tersenyum dan menepuk punggung Carel lembut, bocah itu mengistirahatkan kepala kecilnya dibahu Chanyeol.

"Paman juga rindu" Bisik Chanyeol menyisipkan ciuman kecil dikepala berambut coklat itu.

"Daddy nya Carel?" Chanyeol tersenyum canggung saat seorang guru menghampiri mereka dengan membawa tas milik Carel.

"Selama ini Carel selalu menjawab tidak punya jika temannya menanyakan dimana daddynya ternyata daddy Carel sangat mirip dengannya, ini tas Carel"

"Terimakasih, Carel ucapkan terimakasih pada Miss karena sudah menjagamu hari ini" Chanyeol menerima tas Carel dengan agak susah karena tanganya sudah penuh.

"Thank you Miss"

"Welcome Carel, salam untuk momma ya"

"Oke Miss" Setelah berpamitan dengan sang guru Chanyeol langsung mengajak Carel masuk mobilnya, otaknya masih memikirkan ucapan guru Carel tadi, bukan hanya satu kali orang bilang kalau Carel cocok menajadi putranya, bahkan sang istri juga mengatakan hal demikian, tapi itu tidak mungkin kan? Semirip apapun mereka, ciri khasnya tidak ada pada Carel, rambut pirang keputihan selalu diturunkan pada putra keluarga Park, turunan dari kakek moyang yang asli dari Belanda.

"Mau minum?" Tanya Chanyeol pada bocah tampan yang duduk disebelahnya, mulutnya tak mau diam dan terus mengunyah cemilan yang memang Chanyeol bawakan khusus untuknya.

"Nanti saja"

"Kamu sangat suka makanan manis sama seperti mommamu" Chanyeol melirik snack-snack yang gurih yang diabaikan oleh Carel, bocah itu lebih memilih coklat dan permen.

"Paman tahu momma suka manis? Momma selalu melarangku makan banyak coklat tapi dikamar momma selalu penuh dengan coklat" Chanyeol mencubit bibir Carel yang dimajukan lucu, sebenarnya Chanyeol tidak tau persis apa kesukaan Sehun tapi dulu sempat memperhatikan selalu ada coklat atau permen ditangan Sehun saat dia mengganggunya.

"Paman, bagaimana caranya aku mendapatkan rambutku kembali?" Pertanyaan Carel membuat Chanyeol melupakan kenangan masa-masa sekolah dan kuliahnya dulu.

"Rambut Carel masih ada" Jawab Chanyeol bingung sambil mengusap kepala Carel, dirinya sangat tenang sekarang, apa seperti begini rasanya jika bisa menghabiskan waktu dengan sang putra?.

"Maksud Carel warna rambut"

"Warna rambut?"

"Hmmm warna rambut Carel sebelumnya sama dengan warna rambut paman, tapi sebelum datang kesini momma mewarnainya sama seperti milik Papa Kai dan Austin agar keren" Chanyeol langsung mengerem laju mobilnya mendengar kalimat dari yang keluar dari bibir Carel.

"Apa maksud Carel?"

"Rambut Carel sama seperti milik paman, Carel ingin rambut Carel kembali agar keren seperti paman, Carel sangat menyukai paman" Badan Chanyeol gemetar sekarang, rambut yang sama seperti miliknya, kemiripan yang disebutkan oleh orang-orang antara dirinya dan anak didepannya, apa Carel miliknya? Tapi bagaimana bisa? Kenapa dia tidak mengingat apapun jika memang Carel adalah miliknya? Sehun? Chanyeol harus bertanya pada Sehun tapi sebelum itu dia harus melakukan sesuatu untuk membuktikan semua yang tersembunyi ini, diam-diam dia mengambil sehelai rambut milik Carel, dia akan menemukan jawabannya sebentar lagi, iya sebentar lagi.













2 chap lagi keknya yaaaaaaaaa

Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ