ren·ja·nan rasa hati yang kuat (rindu, cinta kasih, berahi, dan sebagainya)
"PAPA GILA?" Teriakan frustasi itu menggema kencang diruang tamu rumah mewah tersebut.
"Terus kita harus gimana? Mereka nuntut pertanggungjawaban adik kamu yang sudah kita kremasi 1 bulan yang lalu, kamu juga tidak mau untuk dimintai tanggung jawab untuk menggantikannya"
"Caraka udah punya istri dan begitu pula dengan papa apa papa tidak memikirkan perasaan mama?"
"Justru itu solusi dari mama yang tidak rela jika nama adik kamu dituntut dipengadilan"
"Bajingan itu pasti sedang disiksa, karena perbuatan bejatnya merkosa anak orang sampai hamil" Geram Chanyeol memukul meja dengan keras.
"Apa itu satu-satunya solusi?"
"Hmmm lagipula pernikahan ini hanya formalitas dan tentu saja tidak ada orang yang mengetahui kecuali dua keluarga, ini adalah solusi dari mama setelah kamu menolak pertanggungjawaban itu" Mendengar jawaban sang ayah Chanyeol mendengus kesal.
"Jadi mama rela dimadu hanya karena tak mau sibajingan itu tidak tenang?"
" Madu dalam artian yang tidak sebenarnya, setelah anak itu lahir maka pernikahan itu juga akan berakhir, papa sama mama bisa menganggap dia seorang anak, dan menanti kelahiran cucu kita berdua" Chanyeol memijit kepalanya pusing dengan kemungkinan apa yang akan ia lalui di kehidupan keluarganya kedepannya setelah kematian sang adik satu bulan lalu, anak itu tidak hanya meninggalkan kesedihan tapi juga tanggungjawab yang mungkin bisa membawa petaka dalam keluarganya.
"Umurnya bahkan belum ada separuh dari umur papa"
"Ini jalan satu-satunya Caraka, mereka tidak menuntut apapun hanya pertanggungjawaban agar anak itu tidak dilabeli anak haram"
"Padahal memang seperti itu kenyataannya"
"Caraka"
"Sudahlah aku bisa mati berdiri karena ini semua, aku akan pulang dan bertemu dengan istriku"
"Jangan lupa acara besok malam, ajak juga istrimu itu"
"Hmmmmm"
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Caraka Chanyeol Aditama
Makan malam itu berjalan dengan hening dan agak mencekam menurut Chanyeol yang sedari tadi menggenggam tangan sang istri.
"Sebenarnya saya malas sekali duduk dimeja yang sama dengan keluarga pelaku perbuatan kejam pada anak saya"
"Bagai dia bisa tenang? Dia akan tersiksa sepanjang saat disana"
"Tolong jangan berkata seperti itu, saya mohon kami sudah mencoba untuk memenuhi permintaan anda sebagai tanggung jawab dengan perbuatan anak kami" Chanyeol mengepalkan tangannya erat saat melihat sang ibu memohon dengan wajah memelasnya, matanya melirik pada sosok yang sedari tadi diam dengan mata kosongnya, Chanyeol bisa melihat kesakitan dan ketakutan dimata tersebut, dialah sosok yang dirusak oleh sang adik, calon madu sang ibu dan bisa dibilang calon ibu tirinya,
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Daneshcara Sehun Adyaksa
Chanyeol tidak tahu akan bagaimana kedepannya tapi dia punya firasat kalau sosok rapuh itu akan menjungkirbalikkan keadaan keluarga nya entah dalam bentuk kesengsaraan atau malah sebaliknya, sosok tersebut bahkan lebih muda darinya, apa yang harus dia lakukan untuk menjamin keluarganya akan baik-baik saja mulai besok dan seterusnya. Ingin rasanya Chanyeol menjemput sang adik dari kematiannya agar anak itu tahu kalau perbuatan kejinya pada sosok rapuh itu, berujung dengan penderitaan untuk keluarga mereka, terutama untuk sang mama, meski bilang tidak apa-apa Chanyeol bisa merasakan kehancuran dihati wanita kesayangannya itu, tapi tunggu bukankah Chanyeol sempat mendapat tawaran untuk mengambil tanggung jawab itu tapi bagaimana dengan istrinya? Ibunya atau istrinya, Chanyeol tidak bisa memilih diantara mereka, tapi sosok rapuh dihadapannya ini juga diam-diam sedikit mengusik hatinya.
Test ombak, jadi aku pengennya ini cerita cuma sekitar 10 chap aja atau lebih enaknya dibikin book baru? Komentar yak, atau alurnya keknya nggak masuk atau gimana?
