That Boy 5

834 99 11
                                    














Chanyeol memasuki rumahnya dengan senyum mengembang ini sudah lebih dari 1 minggu dia mengetahui kalau dia mempunyai seorang putra dari orang yang dari dulu menempati hatinya, Sehun menceritakan semua yang terjadi sampai bisa Carel hadir dan sungguh Chanyeol sangat menyesal karena tidak mengetahui apa-apa, lelaki jangkung itu meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Sehun yang hanya tersenyum dan berkata kalau semua itu sudah pilihannya untuk merahasiakan semuanya dari Chanyeol dan meminta maaf untuk itu.
Setelah mengetahui semuanya Chanyeol sebisa mungkin menghabiskan waktu bersama sang putra, lalu pulang kerumah jika bocah tampan itu sudah terlelap, inginnya juga menemani sang putra sampai pagi tapi dia masih punya kewajiban untuk pulang kerumah, dia tidak mau keluarga besarnya bertanya kenapa dia tidak pulang kerumah.

"Ahh kau akhirnya pulang juga putraku" Chanyeol menghentikan langkahnya lalu menoleh keruang tamu saat mendengar suara sang ibu, Tiffany Park yang langsung berdiri menghampirinya dan memberinya pelukan hangat, diruang tersebut ternyata ada sang Ayah, istri beserta mertuanya, Chanyeol menelan ludahnya dengan susah, ada apa ini? Tidak biasanya mereka berkumpul disini, kalau mereka ingin bertemu dengannya dan sang istri maka para orang tua akan menelfon dan meminta mereka untuk datang.

"Ada apa?"

"Duduklah" Chanyeol merinding mendengar suara dingin sang ayah, sebelum dapat membantah sang ibu susah menyeretnya agar duduk disofa, Chanyeol merasa diadili sekarang karena semua orang disana menatap dengan tatapan menghardik tentu saja kecuali sang ibu yang mengusap pundaknya lembut penuh kasih sayang.

"Ambil anakmu lalu bunuh ibunya" Ucapan dingin itu membuat Chanyeol membelalakkan matanya, sang ayah telah melempar amplop coklat yang isinya berserakan dimeja yang ternyata berisi potret-potret dirinya yang tengah menghabiskan waktu dengan Carel.

"Bagaimana bisa?" Chanyeol melirik hasil tes DNA yang dipegang sang mertua, bagaimana mereka bisa mendapatkannya? Lalu Chanyeol berfikir ah tentu saja, selama ini hidupnya tidak pernah bebaskan? Pasti ada orang yang mengikutinya kerumah sakit lalu mengambil hasil tesnya juga.

"Aku akan menerima anakmu sebagai cucuku dan akan menjadikannya pewaris resmi Park, tapi aku tidak akan sudi menerima ibunya, aku sudah bilang sejak kau mengutarakan niatmu untuk memiliki pemuda itu saat kau masih kuliah dulu, keluarga kita tidak akan menerima orang sepertinya tapi ternyata kau terlalu keras kepala sampai kau punya anak darinya"

"Aku tidak menjalin hubungan dengan Sehun"

"Itu bagus, maka akan lebih mudah untuk mengambil putramu"

"Kau tidak bisa memisahkan putraku dari ibunya, kau tidak punya hati?" Chanyeol membantah ucapan sang ayah dengan keras, apa orang tua itu tidak mempunyai hati sama sekali?.

"Kalau begitu kau harus melupakan keduanya"

"Dan kau tidak akan memiliki penerus keluargamu"

"Kau masih bisa mempunyai keturunan dengan istrimu" Chanyeol menatap tajam sang ayah yang mengangkat bahunya acuh.

"Kalau aku bisa memiliki keturunan dengan istriku maka tak akan menunggu waktu 6 tahun kan? Selama ini kau selalu menekanku, menghinaku anak yang tak berguna karena tak bisa memberimu penerus, kau selalu bilang ada yang salah denganku tapi ternyata tidak, dan sekarang kau ingin aku meninggalkan putraku? Kau gila?"

"Chanyeol kau-"

"Kumohon diam dulu ibu" Chanyeol menggenggam tangan ibunya dan merematnya pelan dia harus mengeluarkan semua tekanan yang selama ini dia dapatkan dari keluarganya terutama dari sang ayah.

"Dari aku lahir sampai sekarang aku tidak pernah membantahmu bahkan sampai menjadi pecundang sampai tidak bisa memiliki diriku sendiri dan orang yang kucintai, maaf Ayah aku harus membantahmu kali ini, aku akan mengejar kebahagiaanku yang selama ini tak pernah kudapat karena kau tak pernah memberi" Chanyeol berdiri sebentar lalu membungkuk dihadapan sang ayah lalu beralih kepada kedua mertuanya.

Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now