Part 03

66 21 23
                                    

Njan lupa vote dan coment setelah baca.

Happy reading~

Malam itu, Arata berjalan ke rumah. Dia menarik napas, lalu menghembuskannya perlahan untuk meredam emosinya yang mulai meluap tadi.

Arata marah kepada dirinya sendiri karena tidak bisa memperoleh apa pun untuk mengungkap pembunuh ayah dan kakeknya yang sebenarnya.

Tidak ada petunjuk mau pun bukti atas siapa yang melakukannya. Yang ada hanyalah sebuah dokumen penyelidikan ayahnya di kamar. Terakhir kali, pada dokumen ayahnya, terdapat suatu kasus yang belum terselesaikan, yaitu tentang geng Gagak Merah.

Sesampainya di rumah, Arata berbaring di tempat tidur. Kemudian, dia mengecek layar ponselnya, berharap akan ada notifikasi dari seseorang atau sebagainya. Walau begitu, dia mengerti hal itu mustahil karena jangankan pacar, teman perempuan pun dia tidak punya. Hal tersebut karena wanita tidak ada yang bisa nyambung mengobrol langsung dengannya.

Benar-benar tidak ada notifikasi yang dia temukan. Dia sedikit kecewa, juga maklum akan hal itu. 

Arata memanglah anak yang baik. Walaupun begitu, sangat langka ada yang berteman dengannya, kecuali untuk dimanfaatkan. Yap, contohnya sudah cukup jelas sekali, yaitu Satoshi.

Akan tetapi, Arata berpikir selagi itu tidak merugikan dirinya sendiri, maka tidak ada salahnya untuk berteman dengannya. Toh, juga Arata juga dapat manfaat bermain lebih di warnet Satoshi. Hm, walaupun ruginya banyak waktu terbuang juga untuk dia bermain game. Setidaknya, itu membuat Arata bahagia juga sebagai hiburan, walaupun sesaat.

Sebenarnya pas awal-awal sekolah SMU, Arata memang sudah bersikap baik. Dia memang bersikeras untuk tidak terlibat suatu masalah dalam hidupnya.

Pernah beberapa teman kelas wanita mendekatinya karena dia rajin sekali di kelas. Kemudian, ketika ujian, wanita-wanita yang rada nakal gitu meminta jawaban dari Arata, mereka tidak ditanggapi. Arata memilih untuk tetap fokus mengerjakan dan tidak melanggar peraturan menyontek. Pada awal ujian saja sudah jelas disebutkan pengawas ujian kalau yang meminta contekan dan memberi contekan sama-sama tidak diterima ujiannya.

Sejak saat itu, teman perempuannya yang mendekati secara sepihak itu menjauhi dan menyebar rumor bahwa Arata adalah seorang yang pelit. Oleh karena itu, untuk sekarang cuma Satoshi yang merupakan teman Arata.

Kemudian, bagaimana dengan Yuka? Kalau itu, jawabannya adalah karena Yuka tidak dianggap sebagai teman oleh Arata, melainkan sebagai seorang kakak.

Kemudian, Arata sampai juga di rumahnya. Ketika sudah masuk, tidak lupa dia membaca salam dan mengunci pintunya rapat-rapat kembali.

Setelah memastikan apakah benar-benar tidak ada notifikasi pesan seseorang pada dirinya, dia merebahkan tubuhnya pada tempat tidur. Lalu, ia teringat dengan idol pendatang baru yang akan datang ke kotanya.

Dalam searchingannya terlihat sebuah berita populer yang sedang hangat. Berhubung bahwa Satoshi juga memberitahunya, maka dari itu, Arata mengklik, kemudian masuk pada halaman berita. Di sana dikatakan bahwa seorang idol cilik yang sedang naik daun berencana membuat film perdananya, dengan dia sebagai tokoh utamanya.

Terlihat pada berita tersebut, lokasi syuting dirahasiakan tepatnya di mana, yang pasti tidak akan ada konser yang diadakan di kota tempat syuting tersebut, sebelum film movie-nya benar- benar selesai. Hal itu, supaya proses pembuatan film tidak terganggu oleh wartawan yang mungkin akan menghambat jalannya syuting.

Ditargetkan juga bahwa proses syuting akan berjalan selama satu bulan penuh. Syuting akan dimulai besok, di awal bulan Mei, dan berakhir di akhir bulan.

The Cage Destroyer HeroOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz