46

9 7 0
                                    

Dont forget tekan bintang (vote) dan coment jangan sungkan.

Plis dont plagiat~

Happy reading!

==========
Medan tempur semakin memanas. Pasukan geng aliansi melawan geng Gagak Merah masih saja berlanjut.

Dengan kedatangan Arata bersama bala bantuan lainnya, tekanan demi tekanan terus di lakukan kepada geng Gagak Merah. Kali ini, markas pusat telah dibobol dari dua arah, di samping dan di depan. Di samping ada Deon bersama Keola dan Eiko. Sedangkan, pada depan ada Arata, Jiro, dan lainnya.

Sementara itu, di tempat gudang persenjataan, belum ada yang mampu melewati pasukan-pasukan polisi tersebut bersama Zazz di sana. Pertahanan mereka cukup kokoh untuk kelompok yang tidak lebih dari 10 orang melawan pasukan yang awalnya 200, sekarang sudah berkurang sedikit.

Meski keadaan persenjataan masih aman, tapi keadaan Zazz dan polisi di sekitarnya cukup kewalahan dan hampir saja kehabisan stamina. Mereka perlu jeda untuk bertarung terus-terusan.

Kemudian, datang 2 mobil polisi di saat-saat genting itu. Beberapa ditabrak, dan mereka langsung membuat keributan di tengah-tengah pasukan musuh itu.

Satu kaca mobil polisi itu pecah karena benturan dari pemukul bisbol besi. Mobil itu melaju kemudian berputar dan berhenti ke hadapan Zazz dan lainnya. Mereka turun dan siap bertarung bersama.

"Untunglah kami belum terlambat," ucap salah satu polisi tersebut.

"Terima kasih, Sir," balas perwakilan polisi yang bersama Zazz.

"Bagaimana kondisinya?" tanya salah satu polisi yang baru datang barusan.

"Peluru cuma mempan untuk membuat benturan dan sedikit sakit pada musuh. Peluru biasa tidak akan bisa menembus baju dilapisi rompi tersebut, oleh karena itu, lebih efektif untuk menyelesaikannya dengan pukulan."

"Oke, kami mengerti."

Sementara itu, di dalam gudang senjata, masih sengit pertarungan antara Ichiro dan Miyuki. Tidak ada yang mau mengalah. Mereka cukup lihai dalam membenturkan pisaunya.

"Huh? Kau mengatakan sesuatu? eh...," tanya Ichiro.

Miyuki yang tadinya bisa diajak berbicara sekarang berubah dengan pandangan dingin datar. Semakin lama, sekarang semakin cepat gerakan yang dilakukan oleh Miyuki kepada Ichiro. Untungnya, dengan kemampuannya berpisau, dia berhasil menangkis semua serangan.

"Weh, apa-apaan ini? Jangan bilang kau masih menyembunyikan kekuatan keluarga pembunuhmu itu."

"Diam kau!"

Plaash ...!

Lengan kiri Ichiro terkena sabitan pisau Miyuki. Merasa perlu menutup pendarahannya, Ichiro mundur bersembunyi menjauh dari Miyuki.

"Aku sudah lama menunggu kau untuk dicincang per centimeter, tahu." Miyuki berubah menjadi mode psikopatnya. Pisau yang masih ada darah Ichiro dijilatnya penuh gairah.

"Ternyata benar, kau adalah bocah itu," gumam Ichiro.

Flashback ON

Dua puluh tahun yang lalu, Ichiro berhasil menyudutkan Eiji bersama dua sahabatnya. Akan tetapi, Eiji lari di tempat hutan yang gelap.

Ketika proses pengejaran dan pencarian, hutan yang gelap menyebabkan mereka kehilangan jejak Eiji.

Eiji yang terluka, membuat pencarian lebih mudah dengan mengikuti bercak darah yang baru menetes dari tubuh Eiji yang terkena tembakan.

The Cage Destroyer HeroOù les histoires vivent. Découvrez maintenant