Part 09

35 20 31
                                    

Dont forget follow for new information story and vote coment and in perpust for support me.

Eaak, aku belajar bahasa inggris dikit dikit nih hehe. Kalean njan lupa jaga kesehatan ya gaes selagi masih sehat atau pun yang sakit masih bisa peluang sempuh. Tetap semangat gaes.

Happy reading, yak!

Pada saat akan tidur, Arata mendapat telepon dari seseorang.

“Halo, Arata. Tadi aku lupa mengatakan kabar penting dari bapak polisi kenalanmu itu. Dia berpesan bahwa orang-orang itu menguasai dan menjaga perbatasan-perbatasan yang menghubungkan kota ini dengan luar kota. Yang masuk ke dalam kota, tidak terdapat kendala. Masalahnya  ketika kau sudah masuk ke kota ini, akan sulit untuk keluar dengan bebas. Begitulah kurang lebih yang diucapkan bapak itu.”

“Tidak heran mereka ada di sana. Okelah. Nice info, Bro!”

"Oke, sepertinya ini masalah serius. Juga mengangkut artis idolaku yang ada bersamamu. Jaga dia melebihi menjaga nyawamu, Bro Arata."

"Haha ... maksud kamu, dia lebih penting dari aku?" tanya Arata.

"Iya." Seketika telepon ditutup sepihak oleh Satoshi.

"Aish, si Satoshi itu sudah mulai terus-terusan mematikan telepon langsung begitu." Arata berdecik kesal karena biasanya dirinyalah yang biasanya mematikan telepon saat mereka teleponan. Biasanya Satoshi membujuk Arata untuk bermain game online untuk menamatkan misi suatu event game.

Tereret!

Telepon dari Satoshi masuk lagi. Kali ini, Arata tidak mau menangkat karena dia mau mengecek pesan masuk yang mungkin saja penting untuk masa depannya. Sayang sekali, tidak ada pesan masuk.

Setelah telepon pertama Satoshi tidak terangkat, kemudian masuk sebuah pesan pada sosial media Arata. Ironisnya, itu dari Satoshi. Isi pesannya adalah "Angkat, wei! Ini suatu hal yang penting."

Kali ini Arata malah ragu kalau itu benar-benar penting. Dia berpikir itu hanya game event yang lainnya.

Setelah memastikan Arata sudah membaca pesannya, Satoshi menelepon kembali. Arata mengangkatnya

"Apa?" tanya Arata ketus.

“Sebentar … masih ada pesan penting lain lagi yang akan kusampaikan padamu. Cuma orang dewasa saja yang boleh pergi ke luar kota. Oleh karena itu, tidak ada sekolah yang melakukan pertukaran pelajar. Lalu, orang dewasa yang keluar kota akan dipasangkan gelang listrik, yang sewaktu-waktu bisa menyengat kuat ketika ada yang membocorkan keadaan di dalam kota X, terutama segala yang berhubungan dengan geng Gagak Merah. Tegangan listrik yang dipancarkan gelang itu bisa membuat pingsan, bahkan meninggal dunia," jelas Satoshi.

Arata kagetnya bukan main. Bahkan, dirinya sangat merasa frustasi untuk dapat memgembikan Ayumi kembali pulang, ke luar kota ini. Jalan satu-satunya yang terpikirkan oleh Arata cuma benar-benar menghancurkan geng Gagak Merah itu.

“Sial, ini terdengar jadi lebih menakutkan. Yang benar saja sekarang waktu untuk berhadapan dengan mereka. Mereka sudah mulai kelewatan batas melakukan pergerakan monopoli kekuasaan di kota ini," ujar Arata.

“Begitulah. Kuharap kau lebih hati-hati karena harus menjaga idolku. Kemungkinan mereka tidak main-main dalam mencari dan mengincar Ayumi-chan.”

“Iya, aku mengerti. Sepertinya, kita memang harus melakukan hal itu besok.”

“Baiklah. Jaga baik-baik Ayumi!” pinta Satoshi.

“Siap, Ayumi Lovers! Ayumi aman denganku. Hahaha ….”Arata tertawa untuk membuat percakapan menjadi tidak terlalu tegang.

The Cage Destroyer HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang