53

8 6 0
                                    

Happy reading!

==========

Keadaan semakin gawat. Kali ini tidak ada yang bisa masuk atau pun keluar dari daerah batasan kota dengan sinar ultraviolet itu. Sekalinya ada yang melewatinya, bukannya lewat, malah mereka akan meledak dan terbakar seketika itu juga. Bahkan baja tank yang lewat sekali pun. Haans telah mengaktifkan pembatas penghancur.

Sebenarnya dia tidak ingin menggunakannya. Karena situasi sudah makin memburuk, dia tidak punya pilihan lain. Eiji tidak masalah dengan keputusan Haans karena penasehat geng Gagak Merah adalah Haans sendiri.

Arata sangat marah. Dia tidak habis pikir dengan apa yang telah terjadi. Perasaan khawatirnya semakin meningkat hingga mencapai klimaksnya. Dia bertekad mencari Ayumi seorang diri. Arata berpikir bagaimana nasib Ayumi sekarang jika polisi saja dibantai habis di kantor mereka sendiri.

Di tempat medis di mana diketahui fakta autopsi, Arata menggeram kesal. Dia tidak tahan dan pergi sendiri dari tempat itu.

Zazz juga Deon yang ada di sana cuma menoleh akan sikap Arata yang rada mencurigakan.

Beberapa saat setelah Arata pergi, Deon juga pergi dari tempat itu.

"Mau kemana kau?" tanya Zazz.

"Bukan urusanmu," jawab Deon.

Zazz tersenyum saja seakan mengetahui hal apa yang terjadi dibalik itu.

Dengan kecepatan ngebut, Arata sampai di rumah dan berkemas kira-kira peralatan apa yang dibutuhkan. Dia sedikit melakukan penyamaran supaya tidak diikuti atau terlihat betul oleh pihak kawan.

'Kalau saja ada yang tahu, aku tidak akan dibiarkan pergi dan disuruh menunggu lagi,' batin Arata.

Setelah sedikit bersiap, dia pergi berangkat ke tempat tanpa arah. Asal itu ada jalan saja, dia berniat akan menelusurinya termasuk hutan. Arata berpikir, 'Tidak mungkin dalam jumlah banyak itu mereka bersembunyi di tempat-- eh, mereka bisa saja membajak vila atau gedung dan mengancam agar tidak ada yang membicorkan atau langsung membunuh mereka semua.' Pikiran Arata kemana-mana.

Padahal dia sudah siap untuk tancap gas saja lagi. Tapi, dia menjadi kebingungan dan repot sendiri. Yang pasti itu karena dia sungguh khawatir dengan keadaan Ayumi.

Di depan halaman rumah Arata, seorang pria yang begitu familiar muncul.

"Hei, Arata. Kau mau kemana, huh?" Orang itu adalah Ichiro yang terlihat datang terburu-buru. Bahkan, rambutnya pun belum tersisir dengan baik.

"Aduh, kepergok, ya?!" Arata mencoba mengambil ancang-ancang untuk bisa melewati Ichiro.

Ichiro turun dari motornya memasang pose keaper.

"Haha, kau mau melewatiku? Jangan macam-macam. Matikan motormu!" perintah Ichiro.

Arata tidak mau mendengar hingga dia langsung menancapkan gasnya setelah mengambil napas dalam-dalam.

Arata dengan cepat berhasil menghindari jangkauan Ichiro dengan cepat. Bagian depan motor lewat, tapi Ichiro dengan cepat menyandung bagian motor Arata. Langsung saja, Arara kehilangan keseimbangan hingga pada akhirnya dia jatuh.

"Arrrgh, sial!"

Ichiro bergerak cepat menguncir pergerakan dari Arata.

"Arata, tenangkan dirimu. Aku tahu kau merasa kehilangan. Tapi, kau tahu, kita sama. Dia adalah sahabatku bersama dengan ayahmu juga!"

Pernyataan Ichiro membuat Arata tertegun. Ternyata, bukan dirinya saja yang merasa terpukul dan merasa kehilangan di sini. Namun, dia sungguh mengkhawatirkan keadaan Ayumi sekarang.

Arata tidak berdaya dan mulai tenang. Dia menjadi lebih tenang ketika Ichiro berkata, "Kita akan menghancurkannya. Juga menyelamatkan Ayumi. Kalau kau gegabah, maka kesempatan itu akan sirna."

"Hm, baiklah."

***

Eiko muncul dibonceng oleh Deon dengan motornya. Eiko masih terlihat mengenakan pakaian rawat inap rumah sakit.

"Apa kau tidak keberatan kalau kita akan berangkat besok malam, Arata?" tanya Eiko.

Arata melongo masih dikunci gerakannya ke tanah oleh Ichiro.

"Maaf?" Arata mencoba bertanya kepada Ichiro kenapa masih dikunci.

"Oh, iya. Maaf." Ichiro mengendorkan kunciannya dan mulai berdiri membersihkan debu di pakaiannya sendiri. Arata juga ikut berdiri.

"Kenapa tidak nanti malam saja?" tanya balik Arata.

"Aku butuh waktu dan sepertinya temanmu itu belum menemukan lokasi ayahku."

"Oh, okelah. Apa kau benar sudah boleh keluar?"

"Tentu saja tidak, haha. Aku bosan dan memutuskan untuk keluar dari tempat itu."

"Aku sudah memperingatimu kalau akan sangat beresiko mulai bertindak dengan kondisimu yang sekarang, Ko," potong Deon.

"Ah, kau jangan mengira aku selemah itu. Aku itu lebih kuat dari kebanyakan orang pada umumnya. Dokter salah mengartikan kalau aku sama dengan manusia normal lainnya. Aku manusia super!" Eiko mulai bertingkah.

"Ah, berisik kau." Deon mengkesal.

Deon bersiap hendak pergi kembali membonceng Eiko. "Besok sore, datanglah ke markasku. Kau juga boleh bawa sekutumu. Karena kita masih satu tujuan!"

Eiko berlalu dengan kecepatan sedang dibonceng oleh Deon.

Malam harinya, Satoshi memberi kabar kepada perwakilan aliansi bahwa dia telah menemukan lokasi Eiji.

***
Keesokan harinya semua sudah berkumpul. Dari sisi Arata, dia tidak membawa siapa pun kecuali Ichiro seorang. Dalam semak-semak, ada yang bersembunyi mengamati perkumpulan itu. Waktu itu menunjukkan waktu sore hari.

"Oke, sekarang kita mulai!" seru Zazz.

"Tunggu," potong Eiko.

"Menunggu siapa?" tanya Zazz.

Eiko cuma duduk sambil menunggu. Sedangkan pasukannya dan yang lainnya berdiri dengan gagah.

Tiba-tiba, datang seorang yang mencolok dari yang lainnya. Serta dua orang membawa seorang gadis yang tidak lain adalah Yuka.

"Maaf terlambat. Sebagai gantinya, kami menemukan seorang penyusup!" seru Desmon bersama anak buahnya.

Eiko malah marah dan menyerang dua orang yang menahan Yuka. Dengan cepat, dua orang itu langsung kesakitan tak berkutik.

"Apa-apaan ini?" Desmon heran. "Kalian mau menjebak kami?!"

Eiko melotot tajam. Hampir saja perpecahan tidak diharapkan terjadi. Arata datang menengahi kesalahpahaman itu. Setelah itu, Yuka ternyata mengikuti Arata sampai ke markas. Dia ingin ikut. Tidak lupa dia menunjukkan kebolehannya dengan mengalahkan dua pasukan Desmon yang menahannya tadi.

Semua telah berkumpul hingga sekarang mereka siap untuk bertempur dan menuju ke tempat yang diberitahu oleh Satoshi.

To be continued

=======

Thanks reading and dont forget vote, coment, and input in you library history for follow this next story. Thengkyu.

See you next part~





The Cage Destroyer HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang