Chapter 25

119 39 0
                                    

Mata momo tengah menatap Gian yang sibuk dengan barbelnya, sambil terus berpikir, sebenarnya laki-laki itu sakit apa? Karena sepengetahuannya, Gian baik-baik saja dan bahkan terlihat paling sehat dari member yang lain, meskipun sikapnya sering men...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mata momo tengah menatap Gian yang sibuk dengan barbelnya, sambil terus berpikir, sebenarnya laki-laki itu sakit apa? Karena sepengetahuannya, Gian baik-baik saja dan bahkan terlihat paling sehat dari member yang lain, meskipun sikapnya sering menyebalkan.

"Leon," panggil Momo pada laki-laki yang duduk di sebelahnya itu.

Laki-laki yang merasa namanya dipanggil itu menoleh, dan buru-buru menelan air di mulutnya.

"Ya?"

"Lo tahu Gian sakit apa?" tanya Momo.

Leon mengerutkan keningnya, lalu menoleh pada Gian yang terlihat fokus membentuk otot bisepnya di sisi kanan ruangan gym itu.

"Setahu gue dia sehat-sehat aja."

Momo mengangguk paham, meskipun jawaban Leon tidak memuaskan tanda tanyanya.

"Kenapa?"

Momo dengan cepat menggeleng, "Nggak papa kok."

"Gue tahu lo lagi mikirin sesuatu Mo, ada apa?"

Momo menatap dalam netra hitam milik Leon, lama mereka saling tatap, sampai akhirnya gadis itu kembali bersuara, "Lo tahu obat apa yang sering diminum Gian?"

Leon terdiam dan beberapa detik kemudian laki-laki itu terkekeh, "Ooh, itu bukan obat, tapi suplemen dan vitamin."

"Vitamin?"

Leon mengangguk, "Gian itu orang yang selalu menjaga pola hidup sehat dan bersih, apa pun itu harus steril, kemana-mana selalu bawa hand sanitizer, mandi wajib dua kali sehari, selalu lari pagi, memperhatikan banget apapun yang akan dia makan. Intinya kalau kita bicara tentang Gian, ga jauh-jauh dari kata sehat, bersih dan rapi," celoteh Leon.

Momo mengangguk, saat mendengar laki-laki di sampingnya itu bercerita, sepertinya ia sangat mengenal teman sekamarnya itu. Semua yang dikatakan Leon memang Momo akui, gadis itu bahkan beberapa kali pernah mendapati Gian habis lari pagi.

Momo kembali mengarahkan pandangannya pada Gian, kalau masalah kebersihan, tidak perlu diragukan lagi, Gian mungkin manusia terbersih di muka bumi, bahkan sepertinya laki-laki itu tidak pernah bau. Anehnya, sehabis olahraga pun baunya itu tetap saja enak.

Tiba-tiba Momo tersenyum kecut saat melihat Gian mengoleskan hand sanitizer ke telapak tangannya setelah selesai memegang barbel.

"Kok lo tiba-tiba nanyain?" Suara Leon menarik kembali atensi gadis itu.

Momo ber-oh panjang, "Cuma penasaran aja kok."

Leon mengangguk, "Ada yang mau lo tanyain lagi?"

Momo terdiam dengan alis bertaut, gadis itu tampak menimbang.

"Nggak," jawab Momo akhirnya.

"Kalau gitu gue mau nge-gym lagi," ujar Leon sambil bangkit dari duduknya.

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Where stories live. Discover now