Chapter 26

82 27 0
                                    

Terik matahari tidak menyurutkan semangat Phantom untuk menceburkan diri mereka ke dalam kolom persegi panjang dengan air sejernih langit itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terik matahari tidak menyurutkan semangat Phantom untuk menceburkan diri mereka ke dalam kolom persegi panjang dengan air sejernih langit itu. Kilauan air terpantul sinar matahari begitu menggoda tubuh untuk segera membenamkan diri menikmati sejuknya.

Momo hanya duduk tak berminat di salah satu kursi di pinggir kolam renang dengan payung besar di atasnya. Gadis itu sesekali tersenyum saat melihat tingkah Afan dan Chio yang berebut perosotan, lalu terpukau melihat Leon melompat dari papan lompatan dengan ketinggian tiga meter dengan gaya, dan beberapa detik kemudian suara ceburannya memekakkan telinga, diikuti air kolam renang yang bercipratan ke mana-mana.

Di sisi lain kolam renang, Gian dengan tenang duduk di pinggir kolam sambil menatap riak air kolom, entah apa yang dipikirkan laki-laki itu, tapi kelihatan sekali ia begitu fokus.

Sejak beberapa hari terakhir, Momo menghindari Gian, ia masih butuh waktu untuk mencerna semuanya, tentang obat depresi yang diminum laki-laki itu. Momo menolak percaya dengan fakta itu, yang membuatnya sangat canggung saat berinteraksi dengan laki-laki itu, dan akhirnya ia memilih menghindar, ia butuh waktu untuk berpikir.

Hari ini jadwal Phantom berenang, selain untuk latihan fisik, berenang cukup ampuh untuk menghilangkan stress mereka, karena persiapan debut benar-benar menguras tenaga.

Botol sunblock melesat ke arah Momo, untung gadis itu sigap menangkapnya sebelum menghantam tepat kepalanya. Momo menoleh pada Gian yang terlihat tenang setelah melempar botol itu.

"Kenapa di lempar?" tanya Momo.

Gian berjalan mendekat dan langsung duduk di sebelah gadis itu, "Olesin ke punggung gue," ujar laki-laki itu sambil membelakangi Momo.

Momo mengerjapkan matanya, "Minta Leon sana," ujar gadis itu.

Gian menoleh, "Kenapa?"

"Kenapa apanya?" tanya gadis itu bingung.

"Gue tahu lo ngehindarin gue beberapa hari ini, kenapa?" tanya Gian dengan wajah datar.

Mendengar itu, Momo meneguk kasar liurnya, lantas gadis itu menghela, ia membuka tutup botol sunblock itu, namun saat hendak menuangkan isinya ke tangan, Leon ke luar dari kolam renang sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali, yang membuat air di rambutnya bercipratan kemana-mana.

"Mo, minta handuk." Ujarnya mendekat.

Momo langsung menyerahkan handuk putih ke tangan laki-laki itu.

"Mau berjemur?" tanya Momo saat Leon meletakkan kembali handuknya.

Leon mengangguk, "Boleh minta sunblocknya?" 

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang