Anak hasil pernikahan siri seorang direktur perusahaan entertainment membuat laki-laki bernama Gian Bramana Alexander disembunyikan dari dunia, tidak ada yang tahu jika Gian yang juga seorang trainee boy group phantom di Newbie entertainment itu, me...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Momo sekarang tengah duduk lesehan di lantai studio Newbie sambil menyaksikan member Phantom latihan dance dengan seorang koreografi wanita bertubuh atletis.
Alunan musik terdengar memenuhi seisi ruangan. Ruangan itu berbentuk persegi panjang dengan pencahayaan terang dari beberapa lampu neon biru yang terpasang di langit-langit ruangan.
Di salah satu bagian dinding terdapat cermin besar yang memantulkan bayangan member Phantom yang sedang berlatih dance, mereka terlihat begitu menikmati tariannya, bahkan setelah seharian beraktivitas mereka tampak masih semangat meskipun kadang Chio dan Afan tidak menari mengikuti gerakan koreografernya, tapi malah sibuk berdansa dan menari ballet sambil cekikikan.
Sudah satu jam sejak Momo duduk di ruang practice dance di Studio Newbie itu, keempat member masih sibuk menari dengan koreografi yang diajarkan si koreografer.
Tubuh mereka meliuk mengikuti iringan musik yang energik, musik dari lagu baru yang dipersiapkan untuk debut mereka, baju kaus yang mereka gunakan sudah basah oleh keringat, bahkan beberapa bulir keringat tampak menetes memenuhi lantai ruangan itu.
Gian dengan ngos-ngosan berjalan ke arah Momo, laki-laki itu mengulurkan tangan meminta minum, lalu dengan sigap Momo langsung menyerahkan sebotol air mineral dari kardus yang berada di sampingnya.
Drezzt!
Tiba-tiba ponsel di saku jeans gadis itu bergetar, lalu ia berdiri dan segera berjalan ke luar studio, karena di dalam begitu berisik oleh suara music yang memenuhi ruangan. Sesampainya di luar, Momo langsung menggeser tombol hijau ke kanan dan mendekatkan ponsel itu ke telinganya.
"Iya, Ma?" tanyanya.
"Kok belum pulang?"
"Sebentar lagi pulang, Ma."
"Masih kerja?"
"Iya Ma, mereka masih latihan dance."
"Udah malam gini masih aja latihan?" tanya Fransisca tidak percaya.
Fransisca ikut terkekeh di seberang telfon, "Yaudah mama tutup," ujarnya sambil memutuskan sambungan telepon.
Setelah memasukkan kembali ponselnya ke saku jeans, Momo kembali masuk ke ruangan itu dan semua member sepertinya sudah selesai latihan, sekilas Momo melirik jam dinding di ruangan itu yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Saya pamit yah Mba," ujar koreografer wanita yang langsung menyongsong Momo di pintu ke luar.
Momo mengangguk, "Terima kasih yah untuk hari ini," ujarnya.
