Chapter 52

42 16 27
                                    

Afan menghembuskan napas kasar, lantas laki-laki itu menguap sampai membuat air mata jatuh dari ekor matanya, sejak ia duduk di sofa itu sambil menonton televisi, agaknya sudah puluhan kali laki-laki itu menguap sambil terus menatap layar televisi...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Afan menghembuskan napas kasar, lantas laki-laki itu menguap sampai membuat air mata jatuh dari ekor matanya, sejak ia duduk di sofa itu sambil menonton televisi, agaknya sudah puluhan kali laki-laki itu menguap sambil terus menatap layar televisi di depannya bosan.

"Gue bosan Chioo!" teriaknya sambil menggeliat meregangkan tubuhnya.

Chio yang sejak tadi duduk di sebelah laki-laki itu hanya menatap teman sekamarnya itu datar.

"Ada kegiatan capek, nggak ada kegiatan bosan, terus mau lo apa?" tanya Chio.

Afan terkekeh, "Maunya sih liburan," ujarnya sambil menutup matanya membayangkan.

Leon yang berada di tengah-tengah keduanya hanya diam mendengarkan, ia masih fokus menonton film action yang dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger di depannya itu.

"Ide bagus!" teriak Chio.

Sekarang semua mata di ruangan itu menatap bingung pada laki-laki itu, bahkan Leon sudah mengerutkan alisnya kesal, karena Afan sudah sangat mengganggu konsentrasinya menonton.

"Apaan sih Chio?" tanya Leon kesal.

"Tau tuh! Tiba-tiba teriak kek monyet," gerutu Afan ikut kesal karena Chio membuatnya terkejut.

"Gimana kalau kita minta liburan ke Mas Avian?" tanya Chio dengan idenya yang tidak bisa dibilang buruk itu.

"Emang boleh?" tanya Afan yang sudah pesimis duluan.

Leon mengangguk, "Debut kita tinggal beberapa hari lagi, kayaknya nggak mungkin juga Mas Avian bakal ngizinin."

"Justru karena tinggal beberapa hari lagi, seenggaknya Mas Avian ngasih kita kesempatan buat ngilangin stress," jawab Chio percaya diri.

Afan mengangguk, "Bener juga yah, kok tumben otak lo jalan Chio?"

Plak!

Chio menepuk kepala Afan, yang membuat kepala laki-laki itu terhuyung ke depan.

"Mulut lo yang harus diam di tempat!" maki Chio.

Afan mendengkus, lalu menggosok kepalanya sambil meringis.

"Boleh juga tuh, nanti gue coba minta izin ke Mas Avian," ujar Leon sambil kembali menatap televisi.

"Tapi Gian mau ikut nggak yah?" tanya Chio khawatir.

Afan mendengkus, "Dia kan nggak pernah suka diajak bersenang-senang," rungut laki-laki itu.

"Kalau dia nggak mau ikut, bisa-bisa batal rencana kita, karena pasti Mas Avian nggak bakal ngizinin kalau ada yang nggak setuju," ujar Chio berteori.

Mendengar itu, Leon tersenyum, meski matanya masih menatap layar televisi, "Kalian tenang aja, Gian pasti ikut kok," ujarnya percaya diri.

Kening Afan berkerut, "Kok lo bisa mastiin? 

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Where stories live. Discover now