Chapter 18

166 44 0
                                    

Usai fitting pakaian bersama desainer di kantor Newbie, member Phantom sekarang tengah istirahat di ruang tunggu untuk makan siang, sebelum ke lokasi pembuatan movie video debut mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai fitting pakaian bersama desainer di kantor Newbie, member Phantom sekarang tengah istirahat di ruang tunggu untuk makan siang, sebelum ke lokasi pembuatan movie video debut mereka.

Gian yang sejak tadi tidak melihat keberadaan asisten menejernya itu segera mengeluarkan ponsel dari saku jeans-nya, lalu berjalan ke arah jendela. Nada sambung telfon berbunyi nyaring, namun belum ada jawaban dari ujung sana, beberapa saat kemudian, barulah terdengar suara Momo menyahut.

"Halo," jawab Momo.

"Lo di mana?" tanya Gian dingin.

"Gue lagi beli makan siang, udah istirahat?" tanya Momo.

"Lain kali pamit dulu kalau mau pergi."

Momo menggaruk kepalanya, lalu ia meringis pelan, "Maaf, ngga sempat pamit tadi, soalnya gue liat lo dan yang lainnya masih sibuk fitting."

"Buruan balik!"

"Ok, ada tambahan yang mau dibeli ngga?" tanya Momo sebelum menutup sambungan.

Setelahnya, terdengar Gian menanyakan kepada yang lain, laki-laki itu sepertinya menghidupkan lound speaker ponselnya.

"Gue mau cola," teriak Afan bersemangat.

"Gue ultramilk strawberry dingin," ujar Chio.

Leon hanya menggeleng, menandakan ia tidak ingin sesuatu, lalu semua diam sambil menatap Gian.

"Lo denger kan?" tanya Gian sambil menatap kembali ponselnya.

"Ok, kalau lo sendiri mau apa?" ujar Momo akhirnya.

"Gue cuma mau lo__" ujar Gian terpotong, karena mendengar Momo berteriak di ujung sana.

"Hah!? Lo bilang apa?" ulang Momo lagi.

"Gue belum selesai ngomong," ujar Gian datar, sambil menatap semua member yang sekarang tengah tertawa kecil.

"Gue cuma mau lo cepat pulang! Gue udah laper!" maki Gian keras sambil menutup cepat teleponnya.

******

"Sialan!" maki Momo pada ponselnya.

"Mba ini pesanannya," ujar seorang kasir perempuan di depan Momo.

Momo menoleh spontan pada sumber suara, "Berapa Mba?" tanya gadis itu.

"Semuanya tiga ratus ribu, Mba."

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang