Chapter 4

345 74 22
                                    

"Aaahh!" lega Momo sesaat setelah mengeluarkan pipisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aaahh!" lega Momo sesaat setelah mengeluarkan pipisnya.

Beberapa saat kemudian, gadis itu berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan sambil bernyanyi-nyanyi kecil lantaran lega setelah buang air kecil.

"Kyaak!"

Teriaknya kaget, saat tiba-tiba netranya menangkap seorang laki-laki yang tak sengaja ia lihat dari pantulan cermin di depannya masuk ke toilet.

Laki-laki itu mengerutkan keningnya bingung, rasanya dia cukup yakin kalau ini toilet pria, lalu kenapa malah wanita di depannya ini yang berteriak? Bukankah seharusnya ia yang terkejut mendapati seorang gadis dalam toilet pria?

"Jangan mendekat! Berhenti!" teriak Momo saat laki-laki itu berjalan ke arahnya.

Laki-laki itu tidak peduli dengan teriakan Momo, dan tetap berjalan ke arah wastafel, lalu dengan santai malah mencuci tangannya yang terkena noda tinta di sebelah Momo, yang membuat gadis itu refleks menggeser tubuhnya menjauh.

"Woi! Mesum! Lo ngapain cuci tangan di toilet wanita, huh!? Mau ngintip lo yah? Ngaku ngga!" teriak Momo sambil memasang kuda-kuda dan mengangkat tangannya seperti seorang petinju.

Siapa tahu laki-laki di depannya ini berniat jahat terhadapnya, dan langsung menyerangnya.

Setelah laki-laki itu mencuci tangannya, ia menatap Momo dengan menaikkan satu alisnya, gadis yang ditatap hanya diam sambil terus memasang kuda-kuda yang siap menyerang lawan.

"Lo bego!?" tanya laki-laki itu dingin.

"Eh, lo kan yang semalam di club!" teriak Momo, saat menyadari laki-laki di depannya ini adalah pria yang bertengkar dengan seorang gadis di Fantasia kemarin malam.

Sekarang pria itu berpakaian rapi, ia terlihat seperti pria dewasa yang sangat berkarisma, hampir saja Momo tidak mengenalinya.

Laki-laki itu mengerutkan keningnya berusaha mengingat, kapan ia melihat gadis bodoh ini? Sejak lahir, Gian Bramana Alexander paling anti berurusan dengan orang-orang bodoh seperti perempuan di depannya ini. Tapi kemudian ia ingat, perempuan ini adalah perempuan yang ikut campur masalahnya tempo hari.

"Lo sengaja nguntit gue yah!? Karena gue bikin lo kesel di club kemarin? Lo mau balas dendam? Apa sekarang lo mau bunuh gue!?" tanya Momo bertubi.

Keringat dingin mulai memenuhi sekujur tubuh gadis itu, bahkan pori-porinya sudah terbuka dan mengeluarkan keringat sebesar biji jagung.

Momo benar-benar menyesal telah ikut campur urusan orang lain, seharusnya ia mendengarkan kata Jian waktu itu, siapa tahu pria di depannya ini adalah psikopat gila, yang tidak berperasaan membunuh orang hanya karena tersinggung dengan kata-kata mereka.

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Where stories live. Discover now