Chapter 7

265 65 1
                                    

Momo membuka pintu kamar Jian, dan berlari ke arah gadis yang tengah menonton drama Korea di atas ranjangnya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Momo membuka pintu kamar Jian, dan berlari ke arah gadis yang tengah menonton drama Korea di atas ranjangnya itu.

"Lo pikir pintu kamar gue, pintu kemana aja!?" teriak Jian kesal.

"Maaf, gue lupa ngetuk pintu, saking senengnya," cengir Momo.

"Seneng si seneng, tapi jantung gue mental ke ginjal bangke!" dengkus Jian mengusap dadanya.

"Lagian kenapa pintu lo ngga dikunci?" bela Momo.

"Lo pikir brankas!? yang harus dikunci 24 jam?" balas Jian lagi sambil menutup laptop di depannya.

Momo tertawa kecil sambil ikut duduk di atas ranjang sahabatnya itu, lalu berbaring tidak tahu diri di sana. Rumah Jian sudah seperti rumah kedua bagi gadis itu, ia bisa seenaknya datang kapan pun ia mau, bahkan password pintu rumah Jian saja Momo tahu.

"Jadi beli baju?" tanya Jian

Momo bangkit dari tidurnya, "Jadi dong, pokoknya ntar malam, gue harus pakai pakaian terbaik," ujar gadis itu dengan wajah sumringah.

"Kok bisa sih jadi asisten menejer?" tanya Jian masih tak percaya.

Momo menggaruk keningnya sambil tersenyum bahagia, "Mereka ngasih gue penawaran khusus. Jadi gue diterima, tapi bukan di bagian pemasaran."

Setelah mendengar ucapan Momo, Jian mengerjapkan matanya beberapa kali, sebelum akhirnya menertawakan sahabatnya itu.

"Kok lo ketawa sih?" tanya Momo bingung.

"Lucu aja, lo yang anaknya susah diatur, malah sekarang jadi asisten yang kerjaannya ngatur orang," ujar Jian sambil kembali terkekeh.

Momo mendengkus, "Gue juga ga yakin bakal bisa."

"Asisten menejernya Samuel?" tanya Jian.

"Bukan! Boy Group yang baru akan debut, namanya Phantom."

Jian ber-oh panjang, "Selamat yah Mo, semoga mereka bikin lo kewalahan."

"Bangke!" hardik Momo kesal.

Jian tertawa, "Yaudah, yuk berangkat."

Momo mengangguk sambil mengikuti langkah Jian yang sudah lebih dulu berjalan di depannya.

"Gue juga mau beli baju Mo, lo beliin yah," pinta Jian.

"Anak sultan apaan lo!? Minta ke orang miskin kek gue," dengkus Momo.

Jian terkekeh, lantas merangkul pundak sahabatnya itu.

"Cepat tua lo ntar, marah-marah mulu," goda gadis itu yang membuat Momo semakin bersungut kesal.

******

Momo dan Jian membeli cukup banyak baju, baju yang dibeli Momo sebagian besar dipilihkan oleh sahabatnya itu.

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Where stories live. Discover now