Chapter 58

46 24 136
                                    

Semua member Phantom sudah berada di Himalaya Grand Hall, hari ini mereka akan melaksanakan gladi resik sebelum tampil perdana besok di gedung super besar dengan kapasitas lima ribu orang itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua member Phantom sudah berada di Himalaya Grand Hall, hari ini mereka akan melaksanakan gladi resik sebelum tampil perdana besok di gedung super besar dengan kapasitas lima ribu orang itu.

Himalaya membujur seperti telur, terbagi atas tiga bagian utama, sayap timur dan sayap barat, lalu bagian utara, sedangkan panggung super megah berada di sisi bagian selatannya. Di bagian utara khusus untuk penonton yang berdiri, sedangkan sayap timur dan barat dilengkapi tempat duduk yang dibuat bertingkat.

Afan dan Chio masih terpana melihat panggung yang akan mereka goncang kurang dari 48 jam lagi itu, tidak menyangka bisa tampil di sana untuk penampilan perdana mereka, membayangkan bagaimana ribuan Ghost Squad akan berteriak sambil menggoyangkan light stick Phantom yang dirancang berbentuk seperti orang yang tengah bergelumun dalam kain putih dengan kacamata hitam di luar kain.

Membayangkannya saja, Afan bergidik ngeri, malam itu sepertinya Himalaya akan benar-benar dihantui, namun di sisi lain, laki-laki itu juga begitu bersemangat, tidak sabar menantikan debut pertamanya setelah sebelumnya menjadi trainee di Newbie entertainment sejak tiga tahun terakhir.

Cuaca hari ini begitu cerah, birunya langit bahkan terlihat sejernih laut, cahaya matahari menelusup terik dari bagian atas Himalaya Grand Hall yang terbuka. Atap Himalaya dirancang bisa tertutup dan terbuka, dimana saat cuaca cerah seperti ini atapnya akan dibuka, namun jika hujan turun maka bisa ditutup. Selain bisa tertutup dan terbuka, atapnya juga dibuat transparan, sehingga saat tertutup sekali pun, orang-orang tetap bisa melihat indahnya langit dari dalam.

"Mas," panggil Leon.

Suara Leon mengambil alih atensi semua member Phantom, lalu mereka semua menoleh pada Avian yang baru selesai berbincang dengan ketua penyelenggara penampilan Phantom di Himalaya Grand Hall besok malam.

"Kenapa Leon?"

"Hari ini Momo nggak ikut?"

Avian menggeleng, "Momo izin, hari ini peringatan sembilan tahun kematian ayahnya."

Leon mengangguk, lantas ekor matanya melirik ke arah Gian yang sepertinya tidak terlalu fokus mendengarkan, laki-laki itu hari ini lebih banyak diam dari biasanya, meskipun biasanya ia juga jarang sekali mengeluarkan suara, tapi kali ini berbeda, wajahnya bahkan terlihat sangat pucat.

"Gi," panggil Leon.

Gian menoleh dengan beberapa bulir keringat menenuhi keningnya.

"Lo nggak papa?"

Gian mengangguk lalu laki-laki itu meraih botol air mineral dari dalam kardus di atas panggung.

"Lo kepanasan? Bentar, biar gue minta staf buat nutup atapnya," ujar Leon sambil berbalik.

"Leon," panggil Gian sambil menjangkau tangan laki-laki itu, yang membuat Leon menghentikan langkahnya.

Laki-laki itu kembali menoleh dengan tangan Gian di pergelangan tangannya.

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Where stories live. Discover now