Chapter 6

263 64 1
                                    

Ruang kerja Avian cukup nyaman, dilengkapi dengan pendingin ruangan dan pengharum ruangan yang aromanya menyegarkan pikiran, bau yang tidak terlalu kuat namun manis dan menyegarkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang kerja Avian cukup nyaman, dilengkapi dengan pendingin ruangan dan pengharum ruangan yang aromanya menyegarkan pikiran, bau yang tidak terlalu kuat namun manis dan menyegarkan.

Momo duduk di sofa panjang berwarna maroon, di depannya ada meja jati berbentuk persegi panjang yang di atasnya ada anggrek ungu yang begitu cantik.

Ada dinding kaca tebal berwarna biru di sisi kiri ruangan tersebut, dimana dari sana kita dapat melihat pemandangan kota dengan gedung-gedung tinggi sejauh mata memandang.

Setelah Momo duduk, Avian berjalan kembali ke arah meja kerjanya yang terletak di sisi ujung ruangan, tepat di depan pintu masuk. Lalu ia meraih beberapa lembar kertas sebelum akhirnya duduk di depan Momo.

"To the point saja, kamu diterima bekerja di Newbie Entertainment jika menerima tawaran saya ini," ujar Avian sambil meletakkan kertas tersebut di atas meja.

Kening Momo berkerut bingung, "Tawaran? Maksud Mas?"

"Silahkan di baca dulu kontraknya."

Lalu dengan cepat Momo menyambar kertas yang berada di atas meja, dan langsung membacanya, kerutan pada alisnya tampak semakin jelas saat matanya masih meneliti isi dari kertas itu.

Setelah beberapa saat, Momo kembali meletakkan kertas itu di atas meja.

"Saya tidak paham, Mas. Kok saya disuruh jadi asisten menejer Mas? Padahal kan saya melamar di sini di bagian pemasaran, soalnya jurusan saya desain grafis."

"Kualifikasi kamu belum cukup untuk diterima dibagian pemasaran, makanya saya beri penawaran khusus. Kalau kamu setuju, besok kamu sudah mulai bekerja."

Momo menggaruk kepalanya, "Jadi sebenarnya saya ngga diterima di posisi yang saya inginkan?"

Avian menggeleng, "Jadi gimana?"

"Tapi saya tidak punya background di bidang manajemen, Mas." keluh Momo.

"Saya dulu kuliah jurusan Teknik Sipil, dan bisa kamu liat sekarang saya kerja di mana."

"Ta...tapi__"

"Kuliah itu untuk mengubah pola pikir, bukan untuk menjamin seseorang mendapatkan pekerjaan. Jadi jurusan kuliah tidak selalu menentukan karir di masa depan," ujar Avian meyakinkan.

Momo meneguk liurnya, lalu diam beberapa saat untuk mencerna ucapan laki-laki di depannya barusan. Avian benar, banyak di luar sana orang yang bekerja tidak sesuai basicnya, tapi jika mau belajar dan gigih, tetap saja mereka sukses. Sebenarnya penawaran ini juga cukup menarik, tapi Momo tidak tahu orang-orang seperti apa yang akan ia hadapi di masa depan.

Yang ia baca dari surat kontrak yang diserahkan Avian tadi, ia hanya akan menjadi asisten menejer untuk membantu laki-laki itu mengurusi boyband dengan nama Phantom, yang beranggotakan empat orang dan dalam waktu dekat akan debut. Momo rasa, itu tidak akan sesulit yang ia pikirkan.

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Where stories live. Discover now