Chapter 37

45 22 3
                                    

"Kita istirahat sebentar, sebelum lanjut ke tarian lagu kedua," ujar coach wanita itu sambil berjalan ke sisi kiri studio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kita istirahat sebentar, sebelum lanjut ke tarian lagu kedua," ujar coach wanita itu sambil berjalan ke sisi kiri studio.

Semua member Phantom membubarkan diri, dengan sigap Avian membagikan botol mineral kepada semuanya, setelah itu ia mengeluarkan ponselnya yang sejak tadi bergetar.

Gian membuka tutup botol air mineral yang baru saja dibagikan menejernya itu, kemudian meneguk perlahan isinya, keringat tampak memenuhi kening dan lehernya yang membuat kerah dan pungung baju kaosnya basah.

Baru beberapa teguk air lolos ke kerongkongannya, suara pesan masuk dari ponselnya membuat Gian menghentikan tegukannya. Mata almond laki-laki itu berubah dingin, raut wajahnya menegang, tangannya mencengkram kuat botol air mineral yang membuat air di botol itu hampir menyembur ke luar.

0812xxxxxx:

[Malam ini gue akan bersenang-senang dengan asisten menejer lo. Kalau mau bergabung, datang aja ke hotel emerald nomor 96.]

"Gimana Sam?"

Suara Avian menarik atensi Gian, laki-laki itu masih diam dengan wajah tenang, meskipun cengkramannya pada ponsel di tangannya kian mengeras, ponsel itu kemudian ia masukkan kembali ke saku celana trainingnya, lalu ia menoleh pada kunci mobil Avian yang menejernya itu letakkan di sebelah kardus minuman.

Gian dengan cepat meraih kunci itu dan memasukkannya ke saku trainingnya tepat saat Avian berjalan ke luar menuju pintu.

"Mau kemana?" tanya Leon sambil menarik tangan Gian.

"Toilet," jawab Gian singkat sambil menepis tangan laki-laki itu.

Beberapa detik kemudian, Gian sudah menghilang di balik pintu.

"Fantasia?" tanya Avian

"Sama siapa lo ke sana?"

"Ooh yaudah, besok aja ke kantor gue. Lagian gue juga masih di studio dance Phantom."

"Ok, jangan minum terlalu banyak, besok ada pertemuan dengan dewan direksi."

Dari sisi kiri koridor, Gian menatap Avian lekat, sambil memperhatikan menejernya itu kembali memasuki ruangan practice dance, laki-laki itu masih berdiri tenang di balik dinding dengan kedua tangan masuk ke saku yonex hitamnya.

Gian mengeluarkan tangan kananya dari saku, lalu menatap kunci mobil di telapak tangannya, kemudian laki-laki itu melangkah pergi sambil menggengam kuat kunci mobil itu.

Leon masih memperhatikan pintu sambil sesekali meneguk air di tangannya, beberapa saat setelah menejer mereka kembali, Gian masih belum terlihat, Leon melirik ponselnya, istirahat hampir selesai, dan teman sekamarnya itu belum juga kembali.

Leon menoleh beberapa kali ke arah ambang pintu, namun tidak ada tanda-tanda Gian, member Phantom yang lain tengah asik bermain-main sambil menunggu pelatih mereka menyelesaikan pembicaraannya dengan Avian.

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Where stories live. Discover now