Chapter 14

169 45 4
                                    

Dari kejauhan, terlihat club malam elit yang sangat Momo kenali, itu adalah Fantasia, dan di sanalah ia bertemu Gian untuk pertama kalinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dari kejauhan, terlihat club malam elit yang sangat Momo kenali, itu adalah Fantasia, dan di sanalah ia bertemu Gian untuk pertama kalinya. Dari kejauhan, tampak kendaraan mewah berlalu lalang, yang membuat staf dengan kemeja hitam sibuk mengatur kendaraan para pengunjung itu.

Tulisan Fantasia yang sangat besar di pintu masuk tampak cantik dihiasi lampu warna-warni.

"Fantasia?" tanya Momo sambil menoleh pada Gian saat laki-laki itu mematikan mesin mobilnya.

"Lo ngga lihat?"

"Gue tahu, tapi kenapa lo bawa gue ke sini?"

"Temenin gue minum," ujar laki-laki itu datar.

Mata Momo membeliak, "Hah!? Lo bawa gue ke sini cuma buat minta temenin minum?"

"Terus buat apa lagi?"

"Maksud gue, kenapa lo random banget sih?"

"Buruan turun," ujar Gian tanpa memperdulikan ucapan Momo sebelumnya.

"Nggak! Gue ngga mau!"

"Ya udah terserah, sana pulang sendiri," ujar Gian sambil melepaskan sabuk pengamannya.

"Gian!" teriak Momo sambil meraih tangan laki-laki itu, yang membuat Gian melepaskan tangannya yang sudah memegang hendel pintu mobil.

"Ntar Mas Avian marah."

"Kalau lo ngga bilang, dia juga ngga bakalan tahu."

"Ta...tapi."

Ucapan Momo bahkan belum selesai, saat Gian sudah ke luar dari mobil dan menyerahkan kunci mobil pada staf Fantasia untuk diparkirkan.

Momo menghela panjang, lalu akhirnya gadis itu memutuskan untuk ke luar dari mobil dan berlari mengejar Gian. Jika tidak mengingat ia adalah asisten menejer Phantom, mungkin Momo lebih memilih menghentikan taxi lalu pulang dan tidur, ketimbang harus mengurus pria menyebalkan seperti Gian.

Tapi karena semua anggota Phantom termasuk Gian adalah tanggung jawabnya, mau tidak mau Momo harus memastikan Gian aman, ia tidak ingin Avian memarahinya kalau terjadi sesuatu pada laki-laki itu.

"Tuan Gian!?" teriak Miss Bro dengan suara cemprengnya.

"Sama siapa kesi__" ucapan Miss Bro terhenti saat netranya melihat Momo datang dan berdiri di sebelah Gian.

"Momo?" ujarnya dengan kening berkerut.

Momo cengengesan sambil menggaruk keningnya, "Hai Miss Bro."

"Kok lo sendiri? Jian mana?" tanya Miss Bro.

"Hmm, itu. Jian__"

"Dia datang bareng gue," potong Gian.

"Huh!?" teriak Miss Bro sambil mengerjapkan matanya tidak percaya.

"Mo?" ujar Miss Bro menatap Momo sambil menaikkan kedua alisnya meminta penjelasan.

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Where stories live. Discover now