Chapter 2

532 95 4
                                    

Suara dentuman musik memekakkan telinga, lampu gantung yang mengeluarkan cahaya warna-warni menyilaukan mata, tarian orang-orang yang haus akan kesenangan mengalun indah mengikuti irama, pakaian terbuka yang mereka kenakan memperlihatkan paha mulu...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara dentuman musik memekakkan telinga, lampu gantung yang mengeluarkan cahaya warna-warni menyilaukan mata, tarian orang-orang yang haus akan kesenangan mengalun indah mengikuti irama, pakaian terbuka yang mereka kenakan memperlihatkan paha mulus nan seksi, tonjolan payudara sengaja mereka perlihatkan untuk menarik mata laki-laki keranjang.

Hanya pakaian Momo yang terlihat aneh untuk seukuran pergi ke club malam, dengan celana jeans robek dibagian paha dan kemeja kotak-kotak perpaduan merah dan hitam yang sengaja tidak dikancingkan, lalu sudut kemeja bagian bawah diikatnya, sedangkan di balik kemejanya gadis itu hanya menggunakan tangtop hitam.

Jian menggunakan rok mini kembang berwarna merah muda dipadu baju kaus putih, setidaknya pakaiannya tidak seterbuka gadis-gadis lain di club ini.

"Miss Bro!" teriak Momo pada seorang bartender yang tengah sibuk meracik minuman.

Kyaak!

Teriak bartender itu histeris, sambil menghentikan aktivitasnya, lalu menyambut cipika-cipiki dari Momo dan Jian, "Kenapa baru nongol Sayy? eke rindu kalian berdua tahu," ujar Miss Bro dengan suara khasnya sambil menggoyangkan tubuhnya gemulai.

Meskipun perawakan Miss Bro sangat jantan, tapi Miss Bro berpakaian seperti wanita, dengan baju seksi yang memperlihatkan tonjolan otot lengan dan bisepnya, serta beberapa aksesoris memenuhi tubuhnya dan make up yang terbilang cukup tebal.

Miss Bro merupakan bartender baru di Fantasia, ia baru bekerja lebih kurang tiga tahun lalu, meskipun perawakannya tidak meyakinkan sebagai seorang bartender, tapi minuman buatan Miss Bro sangat nikmat.

Club malam ini selalu mewah seperti biasanya, dan sering dikunjungi oleh orang-orang besar seperti politikus, pebisnis dan bahkan artis. Kata Miss Bro, pemiliknya adalah seorang pengusaha sukses dengan pengaruh yang besar.

"Perasaan baru bulan lalu gue sama Jian ke sini," ujar Momo sambil duduk di salah satu kursi.

"Sebulan itu lama sayy, btw tambah cantik aje lo berdua cyyn! Lo potong rambut yah Mo?" tanya Miss Bro.

"Hmm, gimana? Cucokkan?"

"Cucok meong cyyn!" teriak Miss Bro, "Warnanya eke suka! Cokelat-cokelat tai anjing," lanjutnya.

Jian tertawa mendengar itu, sedangkan Momo hanya mendengkus kesal, sejak kapan pula ada warna bernama coklat tai anjing?

"Lo berdua mau minum apa? Ntar eke bikinin yang spesial untuk kalian."

"Yang biasa aja Miss Bro," jawab Momo.

"Oke, Tequila kan? Lo berdua duduk dulu, gue bikinin sebentar," ujar Miss Bro sambil melangkah pergi.

Keduanya hanya mengangguk sambil mengalihkan pandangan menatap  sekeliling.

Karena semakin malam, suasana club juga semakin ramai, Momo melirik sekilas jam tangan putihnya, saat itu sudah pukul sebelas malam, suasana semakin panas dan bergairah, bahkan beberapa pasangan terlihat sedang bercumbu mesra di tepi lantai dansa.

Mercusuar di Tengah Laut (On Going)Where stories live. Discover now