Cattivo . 30

519 55 0
                                    

Kepulan asap tipis yang keluar dari 2 cangkir kopi panas di atas meja itupun justru menjadi saksi di mana kedua pria di sana tengah terdiam termenung tanpa berucap apapun sebagai tema pagi ini meski untuk sekedar berbasa-basi.

"Sepertinya Suha sudah kembali. Kau terlihat sangat senang sekarang." Ucap Lay memulai membuka suara.

Baekhyun yang mendengar itupun tentu hanya bisa mengulas senyum tipis kemudian dengan masih berfokus matanya pada cangkir kopi miliknya yang belum tersentuh sama sekali sejak beberapa menit lalu.

"Apakah terlihat jelas?" Tanyanya kemudian.

"Hem.. sangat jelas. Apa kau merayunya?"

"Mwboya? Biasanya kau tak pernah peduli dengan hubunganku dan juga Suha."

Lay pun menghela nafasnya panjang seraya menyandarkan tubuhnya ke belakang dengan mengalihkan pandangan matanya sejenak sebelum menatap kembali ke arah Baekhyun setelahnya.

"Aku mengkhawatirkanmu." Jawab Lay.

Baekhyun pun langsung terdiam dengan perlahan mendongak menatap ke arah Lay menatapnya tak mengerti tentang apa yang sebenarnya pria itu ingin sampaikan sekarang.

"...pernahkah kau sekali saja memikirkan perasaan Shin ae?"

"Shin ae? Apa kau sejak tadi membicarakan tentangnya?"

"Hem.. aku membicarakan tentangnya." Tegas Lay mengiyakan.

"Perasaan apa yang kau maksud? Kau tahu benar bagaimana hubunganku dengannya.. kami hanya berteman tidak lebih."

Lay berdecih tertawa remeh, "teman? Apakah Shin ae juga berpikiran yang sama tentangmu? Menganggapmu hanya teman?"

Dahi Baekhyun mengernyit tak mengerti, "apa sebenarnya yang kau maksud?" Tanya Baekhyun mencoba untuk paham.




🌼🌼🌼🌼



Tok.. tok..

Ceklek

Suha yang mendengar suara pintu kamarnya terketuk dan terbuka pun kini kepalanya langsung menoleh kemudian.

"Apa ibu boleh masuk?" Tanyanya meminta ijin.

"Ada apa?" Ketusnya mencoba mengabaikan lagi akan kehadiran sosok ibu tirinya itu kemudian.

Wanita itu pun memberikan sebuah paperbag berukuran cukup besar pada Suha kemudian yang justru membuat putrinya itu hanya semakin tak terbaca dalam mengekspresikan wajahnya walau wanita itu sendiri pun tahu jika putri semata wayangnya itu kini tengah bertanya-tanya mengenai apa yang tengah dihadapannya ini sekarang.

"Bawalah.. makan bersama pria itu. Ibu tidak tahu pasti apakah dia juga memiliki selera makan yang sama denganmu atau tidak, tapi ibu pikir akan bagus jika kalian nikmati bersama saat kau bersamanya. Ibu juga memberi banyak daging di dalam karena ibu tahu kau sangat menyukai daging buatanku." Ucapnya seraya mengulas senyum mengembang menatap penuh senang kepada Suha.

Suha yang sedari tadi tak memberi respon apapun pun kini menatap dingin pada sosok ibunya itu kemudian. Untuk sesaat hatinya memang menghangat namun hanya beberapa saat kemudian sebelum pada akhirnya Suha mencoba untuk tak terpengaruh akan kebaikan hati ibu tirinya itu yang mungkin saja justru sengaja memberi jebakan padanya agar dirinya percaya akan kata-kata manisnya.

"Apa kau sedang bersandiwara lagi sekarang?"

"Suha..."

"Mwo? Apa kau pikir aku masih anak-anak yang mudah kau bohongi? Br*ngs*k!"

CATTIVO [ TAMAT ]Where stories live. Discover now