Cattivo . 57

286 37 1
                                    

Temaram lampu dari arah lampu tidur yang menyala di sisi ranjang memjadi satu-satunya saksi bisu dari kedua insan yang masih dilanda keintiman yang panas itu walau pergumulan mereka baru saja usai beberapa menit lalu.

Suha yang bersandar pada lengan kanan Baekhyun sebagai bantal dan tangan pria itu yang merengkuhnya setengah bermain-main dengan rambut panjang wanitanya itu dengan sesekali mengusapnya lembut.

Tidak ada yang membuka suara untuk memulai berbicara, keterdiaman akan fokus pikirannya masing-masing yang kini menjadi kegiatan mereka dengan deruan nafas yang terdengar sama.

"Kenapa kau tak pernah bertanya apapun lagi tentang hidupku? --- kau tak berniat menagihnya?" Tanya Suha membuka suara.

Baekhyun bergeming sesaat lalu menghela nafasnya kemudian, "keputusanmu untuk memberitahuku ataupun tidak bukanlah hakku. Dan ketika aku pernah bertanya tentang hal itu, aku sempat menyesalinya namun di sisi lain aku merasa lega."

"...bohong jika aku tidak pernah mengkhawatirkanmu dan mencaritahu tentangmu. Chanyeol mungkin bisa menjadi saksi untuk itu semua jika kau butuh bukti." Ungkap Baekhyun.

"Aku membunuhnya."

Baekhyun terkejut, menolehkan kepalanya pelan menatap Suha dalam diam.

"Wanita kembar itu. Aku yang membunuhnya." Ucap Suha lalu membalas tatapan Baekhyun kemudian.

"Wae?" Tanya Baekhyun lirih.

Suha mengeratkan pelukannya pada tubuh pria itu sambil menghidu aroma kesukaannya.

"Mereka memata-mataiku malam itu.-- membayangkan jika ayahku tahu aku melakukan hal keji sama sepertinya dia pasti akan membunuhku lebih cepat."

Kernyitan pada kening Baekhyun mulai terlihat. Ungkapan penjelasan yang wanitanya itu katakan belum sepenuhnya dirinya paham.

"Wae?"

"Dia tidak menginginkan hal itu pada putrinya karena akan mencoreng nama baik dirinya. --- ayahku lebih menyukai memanfaatkanku untuk hal kotor yang ia inginkan daripada aku ikut terjebak bersamanya."

"Lalu mengapa kau melakukannya?"

"Anak mafia tetaplah anak mafia. Kata-kata itu terus terngiang dalam telinga dan otakku setiap kali melihat ayahku. Padahal aku juga ingin hidup normal."

"Kau sudah cukup kuat untuk sampai di titik ini."

Suha menggelengkan kepalanya, "ibuku mati dan ayahku berselingkuh. Kau pikir harus sekuat apalagi aku bertahan? Kenyataan dimana ibuku dibunuh---"

"Ayahku." Sela Baekhyun cepat.

"Baek--"

"Aku sungguh baru mengetahuinya. Aku tidak tahu jika ayahku bisa berbuat sejauh ini pada ibumu. Mianhe."

"Untuk apa kau minta maaf? Ayahmu yang bersalah dan kau juga membencinya. Benar?"

Baekhyun terdiam tidak tahu harus berkata apa. Ia hanya akan memperkeruh masalah jika mengatakan segalanya. Lagipula permasalahannya tentang ibunya juga tidak ada sangkut pautnya dengan Suha.

Kebenaran mengenai kematian ibunya yang bunuh diri murni kesalahan dari perbuatan ayahnya dan keluarga Choi juga tak mengetahui hal itu terjadi karena ayahnya menyembunyikannya dengan teramat baik lalu memutar balikkan fakta agar tak tertuduh bersalah.





🌼🌼🌼🌼




Sehun melamun cukup lama di ruang kerjanya tanpa mau tahu sudah berapa jam dirinya berada di sana tanpa berniat untuk pulang.

CATTIVO [ TAMAT ]Where stories live. Discover now