Cattivo . 52

329 36 0
                                    

Setelah Suha kembali membuka kunci pintu ruang atap, ia pun dengan segera pergi keluar, meninggalkan tempat dan kembali menuju arah mobilnya yang terparkir cukup jauh dari tempat kejadian. Berusaha untuk tak menaruh curiga.

Setelah masuk ke dalam mobil Suha pun segera melajukannya meninggalkan area.

Ddrrtt.. ddrrtt..

"Otthe?" Tanya Suha dengan matanya yang masih fokus menatap ke arah jalanan.

"Kau harus cepat datang kemari."

Kening Suha mengernyit tipis, "waeyo? Apa terjadi sesuatu?" Tanyanya mulai cemas.

Tak ada jawaban. Sampai pada akhirnya suara berat dari seorang pria pun langsung terdengar jelas oleh Suha yang mana kemudian ia pun segera menepikan mobilnya, berhenti sebentar.

"Op..pa?"

"Urimaniya, ne dongsaeng?!" Sapanya kemudian.


•••••


BRAK!!!

Pintu ruangan itu pun terbuka, Suha menatap tajam tepat ke arah seorang pria yang mana kini telah sepenuhnya berada di sana, duduk bersantai seolah tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Wasseo?" Sambutnya yang mana kemudian bangkit berdiri lalu merentangkan kedua tangannya memberi sambutan.

Suha yang melihat itu pun segera berjalan mendekat dan berdiri tepat di hadapan pria tinggi itu dengan ekspresi datarnya yang mana pancaran matanya tetap menatap penuh luka dan rasa kesal.

PLAK!!

Tamparan keras itu pun langsung Suha layangkan pada pria yang mana adalah kakak sepupunya sendiri.

"Kau menyambutku dengan tamparan?"

"Kau! BERANINYA KAU MUNCUL SEKARANG!!! WAE? WAE?" Teriak Suha penuh amarah.

Linangan air matanya pun seketika meluncur keluar tak tertahankan. Kenangan pahit dimana sepupunya itu meninggalkannya sendiri setelah kematian ibunya membuat Suha harus menderita seorang diri dan tumbuh dalam penuh tekanan mental. Tak ada yang peduli dan tak ada yang melindungi. Semuanya terasa begitu gelap tanpa ada cahaya sedikit pun dalam hidupnya. Lalu sekarang pria itu muncul, setelah semua kekacauan yang terjadi sudah nampak jelas.

Pria itu pun langsung memeluk Suha erat, membiarkan kemeja putihnya basah karena tangis hebat adik kecil kesayangannya ini. Mengakui kesalahannya dan kembali. Mungkin itulah gambaran jelas mengapa dirinya berada di sini menemui Suha lagi. Pulang seolah memiliki rumah.

Setelah menangis hebat menghabiskan tenaga bermenit-menit lamanya kini keduanya pun terselimuti keheningan yang tak berarti. Isakan tangis Suha sesekali masih terdengar meski tak seperti sebelumnya.

"Aku tidak akan bertanya tentang kabarmu, jadi kau tidak perlu khawatir." Ucapnya membuka suara.

"Kenapa kau kembali?" Tanya Suha.

Pria itu pun menghembuskan nafasnya pelan sejenak, "karena kau membutuhkanku."

Suha pun berdecih menoleh menatap sepupunya itu penuh kebencian, "tahu apa kau, aku membutuhkanmu atau tidak. Kau bahkan meninggalkanku begitu saja setelah pemakaman ibuku waktu itu."

"Soal itu aku minta maaf. Tapi aku sungguh kali ini aku benar-benar kembali untuk membantumu Suha."

"Membantuku? Membantu apa maksudmu? Kau bahkan tidak tahu menahu letak permasalahannya."

CATTIVO [ TAMAT ]Where stories live. Discover now