Cattivo . 51

382 44 4
                                    

Warning 🔞




Bayangan akan wajah Suha terus menghantui pikiran Baekhyun sejak kemarin. Merindukan wanitanya yang berada jauh darinya adalah hal tersulit yang pernah Baekhyun alami. Teramat mencintai dalam porsi berlebihan bukan hal baik, tapi dirinya juga tak mampu untuk mengendalikannya semudah keinginannya.

Dilemanya dalam pikiran yang penuh akan segala hal tentang Suha namun berbeda jauh pada kenyatannya yang kini justru masih sibuk bergerak cepat di atas seorang wanita lain di bawahnya. Butuh beberapa menit untuk Baekhyun mendapatkan kepuasaannya. Walau kenyataannya dirinya tidak tahu sudah berapa kali mendapatkan pelepasan.

Seolyi yang sejak tadi hanya mampu mendesah nikmat pun tak melayangkan protes apapun padahal kenyataannya fisiknya benar-benar sudah sangat lelah. Tapi ini Baekhyun, pria pertama yang mampu membuatnya merasa terpuaskan daripada saat bercinta bersama Sehun.

"Ahh Baekk.. lebihhh cepattt.. ouhhh." Desahnya sambil mendongak memejamkan matanya.

Baekhyun menggeram tertahan lantaran bibirnya sibuk mencumbu leher Seolyi tanpa henti. Sebenarnya ia bisa saja meninggalkan banyak jejak disana atau di bagian tubuh manapun milik Seolyi, tapi Baekhyun cukup tahu benar batasan di mana wanita yang berada di bawah kungkungannya saat ini telah milik orang lain.

"Aku sudahh akannn.. akhh--"

"Bersamaa, eungh."

"Aahhhh."

Baekhyun tak bodoh untuk mengeluarkannya di dalam, jadi ia menyemburkannya keluar tepat di atas perut Seolyi untuk yang kesekian kalinya.

Nafas keduanya memburu bersama. Baekhyun menjatuhkan tubuhnya tepat di samping Seolyi memejamkan mata. Ia terlalu lelah sekarang. Suha terus berkeliaran dalam pikirannya tanpa henti. Mungkin setelah ini Baekhyun teramat bersalah tapi untuk mengakuinya. Dirinya tak sanggup.

Karena pada kenyataannya Baekhyun telah melukai Suha. Berbohong diawal takkan mungkin jika tidak berbohong untuk yang seterusnya.

Memejamkan mata seraya menetralkan deru nafasnya yang masih terkejar menjadikan banyak hal dalam pikirannya semakin jelas tergambar di otaknya. Rasa bersalah itu menderanya semakin nyata.


BRAK!!!


Pintu kamar itu terbuka tiba-tiba menjadikan Baekhyun dan juga Seolyi berjingkat terkejut membuka mata. Seolyi yang masih dalam keadaan rentan seketika menaikan selimutnya menutupi tubuhnya.

"APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN, HAH?!" teriaknya penuh amarah.

"Sehun, aku bisa jelaskan ini se--"

"Diam kau!!" Tunjuk Sehun pada arah Seolyi lalu kemudian Sehun pun memilih berjalan mendekat ke arah Baekhyun dengan kilatan amarah yang menggebu siap memukul.

"Kau.. aku butuh kita berbicara 4 mata." Desisnya menahan amarah.


•••••

Sehun hampir melayangkan kepalan tangannya ke arah Baekhyun demi melampiaskan amarahnya yang menguar setelah apa yang dirinya lihat beberapa saat lalu namun ia mengurungkan niatnya itu setelah ia tahu benar siapa Baekhyun sebenarnya. Terbesit rasa kasihan memang tapi bagaimana pun juga Sehun masih cukup mampu untuk membedakan mana yang harus ia lampiaskan dan juga tidak.

"Melihatmu tidak jadi memukulku. Aku yakin kau sudah tahu siapa aku. Benar?" Suara Baekhyun adalah orang pertama yang memulai percakapan di saat Sehun sejak tadi hanya diam dengan wajah memerah penuh tekanan.

"Dia tunanganku. Aku berhak marahmu atas apa yang telah kau lakukan sekarang." Geramnya menunjukkan tatapan matanya yang tajam.

Baekhyun tertawa kecil seraya memasukkan kedua tangannya dalam saku celana lalu menatap arah depan menghirup udara senja hari dalam-dalam.

CATTIVO [ TAMAT ]Where stories live. Discover now