Cattivo . 49

385 42 0
                                    

BRAKK

Pintu ruangan itu seketika terbuka lebar dengan kasar dan menampilkan seorang pria paruh baya yang tak lain adalah pemilik perusahaan, Choi Jung Baek. Seperti yang Suha perkirakan, ayahnya itu pasti akan muncul tiba-tiba, mengingat sekeras apapun tuan Choi itu mengatur Suha tetap saja jiwa orang tuanya tetap ada.

"Tuan Choi.."

"Apa yang sebenarnya terjadi oleh Suha? Kenapa kau tak segera melaporkan padaku apapun, HAH?!" teriaknya keras penuh amarah.

Nona Han hanya bisa menunduk, meski hal semacam ini sudah dirinya duga tapi tetap saja melawan atasannya tetaplah bukan hal baik. Diam dan menanganinya dengan kepala dingin adalah cara yang tepat.

"Maafkan saya tuan. Saya lengah untuk mengawasi nona."

Tuan Choi mendesah kasar, pikirannya terus berputar mencari cara untuk jalan keluar. Dirinya tak pernah menyangka semua akan menjadi serumit ini.

"SIALAN!!" geramnya memukul sofa.

Wanita Han itu kemudian memberikan sebuah amplop coklat berukuran sedang pada tuan Choi yang mana kemudian pria itu mengerutkan keningnya merasa bingung.

"Mwboya ige?"

"Nona Suha sempat datang kemari dan memberikan ini pada saya." Lapornya.

Membuka segera isi amplop tersebut dan membacanya. Hanya butuh beberapa detik untuk mengetahui benar apa isi dari dokumen itu dan betapa terkejutnya tuan Choi saat ini bahwa kebenaran sesungguhnya telah ada didepan matanya dan dirinya tak menyadarinya sama sekali. Terlalu egois hingga hanya memikirkan dirinya sendiri.

"Ini...."

Wanita Han itu hanya menundukkan kepalanya tetap diam. Ia takkan memberi penjelasan apapun terkait apa yang tengah terjadi saat ini.


•••••


Baekhyun benci situasi macam ini. Ia tengah dilanda kegelisahan tentang wanitanya namun ayahnya justru seolah sengaja membuat gejolak amarahnya semakin menjadi-jadi sekarang.

"Apa kau buta situasi? Kau sungguh ingin mempersulitku?"

Kata pertama yang Baekhyun dengar setelah beberapa menit keduanya mengalami situasi keheningan yang mendalam. Benar-benar tidak memiliki perasaan simpatik.

"Apa ayah sungguh akan terus seperti ini padaku?"

"Apa maksudmu? Kau harus ingat Baekhyun kau adalah pewaris tunggal ayah tentu kau harus menjaga etika dan martabatmu."

"..dan wanita itu tidak pantas untukmu."

Baekhyun berdecih, tersenyum licik meremehkan apa yang baru saja dirinya dengar, "apa ayah lupa?"

"...Bukankah ayah yang menjodohkanku dengannya?"

"...lagipula Suha memang wanita yang berbeda, tapi ayah belum tahu benar siapa dia."

"Benarkah? Tapi kurasa yang seharusnya kau juga tahu bahwa ayahnya adalah pelaku utama ibumu meninggal."

Baekhyun terdiam, sorot matanya terus menatap ke arah ayahnya itu tak terbaca. Apa yang ia dengar memang hal yang masih sulit untuk dirinya terima karena bagaimana pun juga tetap kenyataan memang sangat kejam walau Baekhyun selama ini lebih memilih diam dan berusaha melupakan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Dan sekarang ia harus mendengar lagi, jelas itu adalah hal yang membuatnya seketika trauma. Kepalan pada tangannya menguat berusaha menahan emosinya sendiri.

"Tidakkah ayah sadar jika ayah sudah sangat keterlaluan?"

"Mwoga? Kau lah yang keterlaluan!!"

CATTIVO [ TAMAT ]Där berättelser lever. Upptäck nu