Cattivo . 64

313 39 7
                                    

Ini bukan kali pertama Suha masuk ke dalam penjara menjadi seorang tahanan. Ia justru sudah sangat menghafal segala urutannya menjadi tahanan, masuk ke sel rutan seperti sekarang menjadikannya dejavu.

Kali ini pun akan sama, cepat atau lambat Suha pasti akan keluar dari sini.

Menyeringai sinis menatap para tahanan di sana membalas setiap layangan tajam yang mereka lakukan seolah menertawakannya karena menjadi anggota baru di sana.

Seorang petugas sipir menempatkannya pada ruangan paling ujung di mana itu justru terlihat seperti ruang kamar mandi umum daripada sel tahanan.

Seolah tahu jika Suha di jadikan satu dengan narapidana yang lain ia akan membuat ulah, membayangkannya saja sipir-sipir itu pasti kewalahan dan Suha tanpa sadar pun terkikik pelan akan imajinasinya sendiri.

Setelah masuk dan pintu besi itu kembali di tutup dan dikunci di saat itulah Suha menghela nafasnya panjang sambil terbaring santai menatap langit-langit, lalu mengulas senyum mengembang dan tertawa terbahak.


•••••


Sehun memarkirkan mobil Ferrari merahnya di halaman parkir kantor polisi. Ia datang pagi-pagi seperti ini bukan tanpa alasan, seorang detektif yang dulu bekerja sama dengannya mengusut informasi kejahatan Suha kini kembali menghubunginya dan memintanya untuk datang.

Di sebuah ruang rapat Sehun menunggu hampir 10 menit sebelum pada akhirnya detektif itu masuk dan menyapanya kemudian.

"Maaf jika aku mengganggu waktumu." Ucapnya lalu duduk tepat di hadapan Sehun.

"Tidak masalah. -- jadi ada apa?" Tanya Sehun dengan raut wajahnya yang mulai serius.

"Kami telah mengkonfirmasi segala jenis senjata ilegal milik nona Choi Suha setelah melakukan menyelidikan, tapi jumlahnya tak sesuai dengan apa yang kami temukan. --- kami hanya menemukan beberapa dari jumlah yang seharusnya. Dan ini akan berproses panjang jika tak segera di selesaikan." Jelasnya memberitahu.

"Boleh aku tahu senjata jenis apa saja itu?"

Detektif itupun memberikan beberapa lembar berisi daftar jenis senjata dan juga waktu kedatangan dari pengirimannya yang telah di rangkumnya. Sehun memperhatikannya dengan seksama.

Alisnya bahkan sudah bertaut tajam membacanya satu persatu.

"Apa kau menemukan senjata ini?" Tunjuk Sehun dalam daftarnya.

Detektif itu pun membacanya dan mengingat-ingat, "tidak. Senjata itu belum ditemukan." Jawabnya terkejut.

Pasalnya jenis pistol Dessert Eagle Mark adalah senjata paling mematikan yang Sehun tahu dan akan sangat berbahaya jika pistol itu tak segera di temukan. Terlebih ia yakin Suha tahu benar tentang jenis senjata api, dan jika gadis itu memang memilikinya maka Suha akan mengamuk jika pistol itu hilang begitu saja.




🌼🌼🌼🌼




Helaan nafasnya yang berat sudah Baekhyun lakukan sejak tadi dalam lamunan panjangnya menatap luar jendela kaca dari ruang rawat milik kawannya itu yang masih terbaring lemah tak sadarkan diri.

Chanyeol yang baru saja datang dari sehabis berbelanja kini kembali menatap sendu ke arah Baekhyun yang tampak masih berdiam diri tanpa berniat membuka suara.

"Kau sudah melakukan hal yang benar." Ucap Chanyeol seraya duduk di sofa panjang dekat ranjang.

"Apa Kai benar baik-baik saja?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan.

Chanyeol menatap arah ranjang di mana pria Kim itu masih terbaring di sana dalam ketenangan seolah tak mau tahu apa yang tengah terjadi di dunia nyata, bahwa segalanya tengah kacau berantakan.

CATTIVO [ TAMAT ]Where stories live. Discover now