Cattivo . 45

393 43 2
                                    

Manager Han itu kini kembali menyajikan teh seduhannya di hadapan Chanyeol sebagai jamuan. Mengijinkannya untuk saling berbincang di dalam ruangannya untuk keduanya.

"Silahkan." Ucap wanita Han itu ramah, tersenyum menatap Chanyeol.

"Gamsahamnida." Balas Chanyeol dengan menanggukkan kepalanya ikut tersenyum tipis yang mana setelahnya wanita Han itupun lalu berjalan meninggalkan keduanya untuk berbincang-bincang.

Setelah melihat pintu ruangan itu tertutup barulah Suha kembali membuka suaranya tanpa mengalihkan pandang menatap lurus pada Chanyeol yang tengah menyeruput teh sajian miliknya dengan tenang.

"Jadi katakan.. apa yang membuatmu datang kemari?" Tanya Suha sambil melipat kedua tangannya menunggu jawaban.

"Baekhyun yang menyuruhku." Jawab Chanyeol jujur.

"Oh? Baekhyun? Waeyo?" Tanya Suha semakin menukikkan alisnya merasa bingung.

Chanyeol menghela nafasnya sejenak kemudian menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa sambil menyamankan duduknya, membalas tatapan Suha kemudian dengan mengendikkan bahunya sebagai jawaban.

"Jangankan dirimu, aku sendiri pun tidak tahu mengapa dia menyuruhku datang kemari. Dia hanya meminta tolong padaku waktu itu tapi dia tak mengatakan apa yang harus aku lakukan setelahnya. Ku pikir seseorang mungkin akan menemuiku jika aku datang kemari tapi lihatlah.. bukankah aku benar? Aku bertemu denganmu di sini sekarang." Jelas Chanyeol yang diakhiri tawanya kemudian.

Setelah mendengar apa yang Chanyeol katakan Suha justru semakin mengernyitkan keningnya mencoba untuk paham. Jika yang Baekhyun maksud adalah Chanyeol harus bertemu dengan dirinya, lalu bagaimana bisa pria Byun itu mengetahui jika Suha datang ke kantor ayahnya hari ini? Padahal Suha tak lagi berhubungan apapun dengan Baekhyun setelah pertemuan terakhirnya tempo lalu.

Sibuk dengan pemikirannya sendiri ekor mata Suha menangkap pergerakan tiba-tiba dari arah belakang Chanyeol yang berada dalam ruangan itu yang mana dengan kecepatan tangan yang sigap Suha pun menarik kuat Chanyeol tiba-tiba hingga pria Park itu pun menunduk otomatis dengan tertahan tangan Suha untuk tetap mempertahankannya pada posisi seperti itu sementara waktu.

Sedangkan sebelah tangannya telah memegang senjata api miliknya mengarah pada sebuah dinding yang seharusnya tak menjadikannya penuh curiga jika itu memang hanya dinding biasa. Namun sekali lagi instingnya tengah bekerja jauh lebih cepat karena menaruh kecurigaan yang justru mengharuskannya kini harus bersiaga tanpa teralihkan manapun.

"Su--"

"Diamlah." Bisiknya pada Chanyeol untuk tetap diam.

Matanya kembali menelisik menatap sekeliling hingga dalam hitungan detik seseorang berpakaian serba hitam dengan penutup wajah itupun muncul dari balik sebuah dinding yang dengan gerakan cepat menembakkan senjata api yang dibawanya itu mengarah ke arah Suha.


DOR!!!

DOR!!!

DOR!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CATTIVO [ TAMAT ]Where stories live. Discover now