Cattivo . 41

402 49 3
                                    

Jin ah mendesah kasar tepat kala sepasang matanya menangkap sosok Suha yang baru saja datang dan berjalan melewatinya tanpa menyapanya sama sekali. Oh sungguh tamu yang tak ada etika sama sekali. Memutar bola matanya jengah kemudian menutup pintu rumahnya lalu berjalan mendekati Suha dengan matanya yang terus memperhatikan seksama.

Karena bagaimana pun juga Jin ah adalah wanita yang teramat hafal dengan kawannya itu jika sudah diam dengan wajah datarnya tanpa berbicara sepatah katapun seperti sekarang.

Mengamati sejenak dan kemudian Jin ah pun dibuat terkejut akan tangan kiri Suha yang ternyata telah penuh darah yang bahkan ia tak tahu pasti apakah itu karena luka atau darah orang lain yang mungkin wanita Choi itu bunuh sebelumnya.

"Yak!! Kau berdarah!! Apa yang terjadi denganmu, hah?!" Teriaknya panik seraya mengambil kotak tisu miliknya lalu membersihkannya kemudian sebelum pada akhirnya Jin ah bisa melihat dengan jelas jika itu adalah luka yang terbuka akibat sayatan.

Melirikkan matanya sebentar menatap Suha sekilas sebelum pada akhirnya bungkam memilih untuk segera mengobatinya tanpa harus penuh tanya.

Sedangkan Suha sendiri, wanita itu sudah tak memiliki tenaga apapun lagi selain hanya diam dengan tatapan matanya yang kosong. Bahkan wanita Choi itu tak peduli sama sekali akan rasa sakit yang ada pada pergelangan tangannya yang tengah terluka dan mengeluarkan banyak darah.

Jin ah adalah mantan dokter jadi ia tak bingung sama sekali ketika harus menjahit tangan kawannya itu meski hanya dengan alat medis seadanya miliknya.

Untuk beberapa menit keduanya hanya saling diam. Mungkin hanya sesekali suara rintihan Suha yang merasakan sakit ketika luka di tangannya tengah dijahit oleh Jin ah itupun hanya beberapa kali sampai pada akhirnya Jin ah pun menyelesaikan tugasnya dengan baik dan juga rapi seperti biasanya.

"Kau sungguh tak ingin mengatakan apapun padaku?" Tanya Jin ah memulai bicara sambil merapikan kembali alat-alat medis miliknya itu kemudian dan menoleh menatap Suha lamat.

"Aku hampir membunuh Baekhyun hari ini." Ucap Suha lirih namun masih cukup terdengar jelas di telinga Jin ah dengan sangat baik.

"Mworago? Yak!! Apa kau sudah gila? Kau bilang kau mencintainya. Wae? Ottokhe wae?" Tanya Jin ah dibuat terkejut tiba-tiba.

Suha pun langsung menoleh membalas tatapan Jin ah dengan tajam, "katakan padaku sekali lagi. Apa kau yakin jika orang itu adalah Baekhyun?"

Jin ah pun menghembuskan nafasnya kasar sejenak lalu bangkit berdiri berjalan menuju arah meja kaca dekat lemari kecil miliknya itu mengambil sesuatu yang bahkan Suha harus menyipitkn kedua matanya guna mencari tahu apa yang sebenarnya wanita itu tengah ambil sekarang.

Hingga tak berselang lama Jin ah pun meletakkan beberapa lembar foto dihadapan Suha sebagai bukti.

"Kau adalah satu-satunya orang yang paling mengenal Baekhyun jadi seharusnya kau sangat mengetahuinya kan?"

Suha yang belum sepenuhnya mengerti pun kini tengah berfokus pada lembar foto dihadapannya itu dengan mulut yang perlahan terbuka lantaran merasa terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya.

Foto-foto itu benar adalah Baekhyun, sosoknya yang tak terlalu terlihat jelas namun Suha tahu pasti topi dan juga hoodie yang sering dipakai pria Byun itu selama ini.

"Maldo andwe.."

"Aku sengaja mencetaknya karena aku tahu kau pasti takkan pernah percaya dengan apa yang ku katakan."

"Tapi.. bagai.. bagaimana bisa? Apakah mereka berdua saling mengenal?" Tanya Suha dibuat bingung sekarang.

Jin ah menggelengkan kepalanya, "tidak.. tidak.. bukan hal itu yang harus kau pikirkan sekarang. Tapi ada hal penting lainnya yang harus kau tahu dan ini hanya kau sendiri yang harus turun tangan, bukan aku." Ucap Jin ah dengan tegas.

CATTIVO [ TAMAT ]Where stories live. Discover now