Cattivo . 37

406 55 1
                                    

Ini cerita masih panjang. Ak sengaja buat alurnya lebih santai karena ak jg lagi mencoba bakal sampai brapa chapter ak sanggup nulis ini crita.

Jdi buat klian yang gk suka baca crita yg mgkn bagi kalian bertele", gk to the point aku saranin jgn baca ini. Hehe

Tp klo klian suka & justru menikmatinya. Aku sangat brtrima kasih. 😁😊



Happy reading..

Suha membuka matanya setelah dirinya mulai terusik akan hangatnya terpaan sinar matahari yang mengenai kulitnya. Melenguh sebentar seraya mengerjapkan mata mencoba mengumpulkan kesadarannya.

Setelah benar-benar tersadar barulah ia bangkit duduk di atas ranjang lalu mencari letak ponselnya. Hingga pintu kamar itu pun kini terbuka menampilkan seorang wanita di sana sambil membawa nampan di kedua tangannya.

"Selamat pagi." Sapanya lalu meletakkan nampan berisi sarapan itu ke atas meja kaca samping ranjang.

"Em, pagi.. kau yang membuat sarapan itu? Untukku?" Tanya Suha sambil menunjuk.

"Wae? Shireo?" Balasnya.

"Ani.. gomawo." Ucap Suha kemudian turun dari atas ranjang lalu berjalan menuju arah kamar mandi guna mencuci muka dan juga menyikat gigi, meskipun wanita itu belum ada niatan untuk mandi di jam-jam pagi seperti sekarang ini.

"Yak.. kau tak ingin mengucapkan apapun padaku?" Tanya Jin ah memandang Suha yang tengah menyikat giginya itu dengan bersandar pada daun pintu kamar mandi kamarnya.

Suha pun seketika menoleh membalas tatapan Jin ah itu dengan wajah polosnya, "mwoga?"

Jin ah pun langsung berdecak sebal akan jawaban Suha yang baru saja dirinya dengar. Oh astaga, seharusnya ia tak perlu repot-repot membantunya jika tahu akan berakhir seperti sekarang ini.

- Flasback on -

"Bisa kita mulai sekarang.. tuan Choi?" Tanya Jin ah sambil berjalan menuju sofa lalu duduk di salah satunya, menyilangkan kaki jenjangnya.

"Siapa kau sebenarnya? Untuk apa kau menemuiku?"

"Wow..wow.. tenangkan dirimu dulu tuan. Duduklah. Kita bisa bicarakan hal ini sambil mengobrol." Ucap Jin ah menginstrupsi.

Sambil mendesah kasar tuan Choi pun pada akhirnya memilih mengalah lalu duduk kemudian di hadapan Jin ah dengan membuang muka merasa teramat kesal.

"Saya adalah teman dari putri anda, Choi Suha."

"Mwo?!" Terkejutnya menatap tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.

"Melihat reaksi anda yang terkejut, saya jadi semakin yakin jika memang andalah pelaku utama di balik ini semua." Ucap Jin ah menyeringai.

"Apa maksud perkataanmu itu? Pelaku apa yang kau maksud?"

"Tuan Choi.. seharusnya anda tidak perlu berbuat sejauh ini. Jika anda memang ingin menyingkirkan putri anda sendiri, lakukan hal yang tak bisa Suha tebak." Lirihnya tertawa kecil.

Mengerti akan apa yang di maksud tuan Choi semakin menajamkan tatapannya dengan kepalan tangan pada kedua tangannya yang semakin kuat, merasa tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan?" Geramnya dengan penuh penekanan.

Mendengar hal itu Jin ah pun tentu seketika tersenyum mengembang memajukan tubuhnya guna memberi jarak minim diantara keduanya.

CATTIVO [ TAMAT ]Where stories live. Discover now