KRONOLOGI

264 24 1
                                    

Kebencian dan kesakitan. Bukan hal tabu untuk Baekhyun ataupun Suha mengalaminya. Semua hal itu hanyalah sebagian kecil dimana kenangan terburuk yang pernah mereka alami seolah telah mendarah daging tertanam pada setiap memori terburuk dalam hidup masing-masing.

Semua berawal dari kesalahan kedua orang tuanya. Project besar dimasa kejayaan keluarga Choi bertahta dalam sebuah kepemimpinan perusahaan. Namun tidak lama berselang ayah, kakek dari Suha itu pensiun, memberikan kekuasaan penuh pada putra satu-satunya, Choi Jung Bae untuk menggantikannya dan sejak itu semua perlahan berubah.

Project pembangunan pada pinggiran kota, sebuah subjek project terpandang waktu itu, hampir semua kalangan pebisnis mengincar dan berebut mendapatkannya. Lahan seluas berhektar-hektar dan tempat yang sangat strategis, semua sempurna hingga rela membuang-buang uang demi mendapatkan lahan itu menjadi pemiliknya.

Choi Jung Bae yang kala itu adalah pimpinan baru, turut andil di dalamnya. Menggunakan cara koneksi orang dalam. Ya, itu yang membuatnya begitu mudah mendapatkan lahan itu secara cuma-cuma.

Tak sampai disitu keberuntungan lain pun datang setelahnya, orang kepercayaannya yang pernah berjuang bersamanya di masa-masa sulit kini bekerja tepat di sisinya. Memegang patuh pada setiap perintah yang tersuar. Byun Seonja, kawan lama yang baru saja memiliki seorang putra dari wanita yang di nikahinya. Setidaknya kabar bahagia itu juga sukses membuat Jung Bae sebagai kawan turut bahagia.

Akar permasalahannya adalah project pembangunan besar-besaran itulah yang membuat segalanya berubah.

Ketika segalanya berjalan lancar, sebuah masalah datang kala rencana pembangunan itu terkendala lantaran aturan pemerintah atas sengketa tanah. Bukan, Choi Jung Bae yang mengurus. Ia memberi perintah sesuai prosedurnya, namun penanggung jawab lapangan tetaplah yang mengurus semuanya.

Tak ingin menyalahkan kawannya meski, rugi bermiliaran bahkan triliunan won. Kepercayaan akan persahabatan masih menguat penuh untuk tak menuduh tanpa bukti jika ini semua berpusat pada Byun Seonja, kawannya sekaligus penanggung jawabnya.

Permasalahan besar yang telah benar-benar hampir membuatnya bangkrut menjadikan Jung Bae perlu menelusuri kebenaran yang terjadi. Kebencian ayahnya yang tidak lagi mempercayainya mengubah Jung Bae merubah segala pemikiran akan keegoisannya yang menggebu.

Datang berkunjung bermaksud menemui kawannya itu perihal pekerjaan justru mendapati seorang wanita dengan seorang anak berusia balita bersamanya mengubah atensi fokusnya pada sebuah kebahagiaan keluarga kawannya yang benar adanya.

Wanita itu memberi ijin masuk, meminta Jung Bae untuk menunggu suaminya pulang. Tidak ada obrolan yang signifikan tentang sebuah tema yang penting, disana hanya percakapan ringan yang terjadi namun justru menjadi kesalahpahaman untuk Seonja yang tiba di sana dengan wajah memerah menahan amarah.

Mengira istrinya berselingkuh adalah sebuah hal bodoh yang tak pernah Jung Bae duga. Pria itu melayangkan bogemannya dengan sekuat tenaga, seolah melupakan bahwa mereka adalah kawan seperjuangan.

Choi Jung Bae tak membalas, ia hanya pergi begitu saja tanpa berucap atau setidaknya memberi penjelasan. Membiarkan hanya sebagai kebenaran sepihak tanpa mau repot-repot membela.

Sejak itu semua kebenarannya pun terungkap, mengira hanya salah paham justru mimpi buruk yang didapat. Byun Seonja benar menggelapkan dana, mengkambing hitamkan perusahaan dan segala bentuk penipuan. Pria itu benar-benar melakukannya tanpa cela. Orang yang bertanggung jawab penuh jelas Choi Jung Bae, sebagai pimpinan.

Awalnya Jung Bae tak mengira hal ini akan terjadi padanya ketika masalah perusahaan saja sudah menguras segala otak bahkan waktunya dengan semua kerugiannya. Ternyata jauh diluaran sana justru namanya tengah banyak dicari orang yang menagihnya. Mulai dari uang, bahkan saham. Segalanya menjadi hancur berantakan, rumit diwaktu bersamaan.

CATTIVO [ TAMAT ]Where stories live. Discover now