Ini sequel ketiga..
Kisah ini akan tetap berkesinambungan dengan cerita di karya-karya aku sebelumnya guys..
Jd keep stay buat pembaca lama aku dan selamat datang buat pembaca baru karya-karya ku, jangan lupa baca karya ku yang lain.
Semoga ngga...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(kakak ade mah kagak nyimpang mukanya)
Beberapa waktu ini tara sudah tinggal dirumah lain milik orang tuanya yang terletak di kota yang sama dengan tempatnya menempuh pendidikan saat ini.
Papanya memiliki berapa bidang usaha termasuk beberapa unit rumah dan kamar sewa, juga bengkel mobil ternama yang sudah mempunyai beberapa anak cabang.
Sedang mama tara merupakan seorang designer yang sudah memiliki beberapa cabang butik yang tersebar di beberapa kota.
Rumah yang tara tempati saat ini sebelumnya hanya digunakan sebagai rumah singgah mereka saat berlibur ke kota ini dan sekarang setiap weekend akan menjadi tempat mereka berkumpul karena tara hanya tinggal berdua saja dengan kakaknya dirumah itu sedang orang tuanya menetap dirumah lama mereka karena merasa raka masih membutuhkan perhatian juga pendampingan mental. dan mereka akan saling berkunjung di akhir pekan.
Sejak kecil Tara dan kakaknya sudah terbiasa dengan kesibukkan kedua orang tuanya, dan merasa itu memang merupakan bagian dari tanggung jawab orang tua dalam hal mencari nafkah untuk keluarga.
Mereka tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang sama sekali, keluarga ini selalu berusaha menyempatkan untuk sarapan dan makan malam bersama sesibuk apapun itu. Dan dalam kesempatan seperti itu mereka bisa saling berbagi cerita dan masalah. Mereka juga tetap menerapkan wajib lapor di grup chat keluarga jika ada kepentingan dan kegiatan yang mengharuskan mereka pulang terlambat meski sebenarnya bisa saja mereka berbohong, toh jarang ada orang dirumah.
Keluarga tara bisa dibilang sangat harmonis, orang tua yang sama-sama bucin,ditambah dua kakak beradik yang jarang sekali bertengkar.
perbedaan usia yang cukup jauh membuat teo yang notabene adalah anak tertua akan jadi pihak yang selalu mengalah pada adiknya.
Dan di minggu pagi yang cerah ini keluarga itu tengah disibukkan dengan aktivitas pagi mereka masing-masing.
Ibu riska tengah memotong sayuran di dapur, pak arya yang asyik dengan ikan koi peliharaannya dihalaman belakang dan sepasang kakak beradik yang sepertinya masih setia meringkuk di bawah selimut.
Suara alarm mengusik tidur nyenyak teo yang tengah bermimpi indah, meraba ponsel yang seingatnya dia letakkan di atas nakas samping ranjangnya teo menekan asal layar ponselnya dan kembali memejamkan mata.
