TIGA TIGA

95 13 2
                                    


lanjut ya..

jangan lupa vote dan komen nya ya.

buat yang belum follow, pliss follow dulu sebelum lanjut baca

makasih, happy reading,,,

***


Tara ,hera dan Sebagian atlet duduk berjajar dipinggir lapangan setelah menyelesaikan serangkaian kegiatan pelatihan rutin mereka hari itu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Tara ,hera dan Sebagian atlet duduk berjajar dipinggir lapangan setelah menyelesaikan serangkaian kegiatan pelatihan rutin mereka hari itu.

Sepeninggal tara dari kampus, gadis itu pergi menuju pusat pelatihan dan menjalankan kegiatan seperti biasanya, berharap semua masalah yang memenuhi pikirannya sejenak terlupakan dengan berlatih.

Namun gadis yang tidak biasa berbohong itu tetap menunjukkan sisi kelam harinya dengan helaan nafas yang sesekali keluar dari mulutnya.

Menyadari ada yang tidak beres dengan sahabatnya itu, hera menyenggol pinggang tara dengan lengannya.

"lo kenapa?" tanya hera saat tara tengah dengan tenang melakukan meditasi.

Gadis itu tak bergeming, hanya duduk dengan mata terpejam dan mulut yang sesekali mengerucut untuk membuang nafas.

Setelah dirasa cukup tenang, tara membuang nafas panjang, membuka mata dan menoleh kearah hera.

"gue di skors dari kampus" jawab tara singkat.

"hah..? kenapa?" pekik hera

"nanti gue certain di rooftop deh" jawab tara.

Tak lama pelatih mereka kembali dan memerintah mereka untuk duduk melingkar, dengan wajah antusias pelatih itu menyampaikan pengumuman tentang seleksi terbuka bagi atlet yang ingin menjadi perwakilan dalam ajang pesta olah raga tingkat ASEAN yang akan dilaksanakan beberapa bulan kedepan. 

Tentu saja hal itu membuat mood tara yang semula berantakan seketika berubah 180 derajat.

Tara sudah sejak lama menunggu kesempatan itu, bagi tara yang memang sangat berjiwa kompetitif. Mendapat kesempatan untuk Bisa naik ke titik lebih tinggi dalam pencapaiannya selama ini adalah hal yang sangat dia nantikan.

Gadis itu menjadi lebih bersemangat, bahkan sejenak melupakan masalahnya dikampus dan justru merasa bersyukur karena waktu skorsnya bisa dia manfaatkan untuk lebih banyak berlatih.

Begitupun hera dan Sebagian besar anggota pusat pelatihan itu, mereka merasa ini adalah kesempatan besar yang perlu diperjuangkan. Namun mereka tetap memegang teguh butir janji atlet dimana persahabatan dan persaudaraan harus dijunjung tinggi di antara sesame atlet, sehingga meskipun bersaing, mereka tidak akan saling menjatuhkan dan berselisih diluar proses seleksi.

ANNOYING,BUT I LOVE..Onde histórias criam vida. Descubra agora