TIGA DUA

72 11 2
                                    


Masih belum follow juga?

aduh,,udah kaya kondangan tapi nggak kenal pengantennya donk. hehehe,,

follow dulu ya yang belum follow.

***


Tara Kembali kekampus untuk mengambil barang-barangnya yang masih tertinggal dikelasnya, namun tatapan-tatapan dan ucapan-ucapan sinis dari beberapa orang yang dia lewati sepanjang jalan menuju kelasnya sempat membuatnya risih, sayangnya earphone ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tara Kembali kekampus untuk mengambil barang-barangnya yang masih tertinggal dikelasnya, namun tatapan-tatapan dan ucapan-ucapan sinis dari beberapa orang yang dia lewati sepanjang jalan menuju kelasnya sempat membuatnya risih, sayangnya earphone kesayangannya ada didalam tasnya yang tertinggal didalam kelas. Sehingga mau-tidak mau gadis itu harus mendengar kalimat-kalimat tidak menyenangkan dari orang-orang bodoh yang langsung mengolah rumor menjadi berita akurat dikepala mereka.

Mencoba untuk tidak peduli dan terus melangkah menuju kelasnya, sesampainya di kelas lagi-lagi tara mendapat tatapan terkejut dari teman-teman dikelasnya, gadis itu menghela nafas kasar dan melangkah masuk kedalam dan membereskan beberapa buku yang sempat dia tinggalkan di atas meja, tanpa memperdulikan bisikan-bisikan dari teman-teman sekelasnya.

Tak lama wenda datang dengan mata sembab, tara yang panik langsung menghampiri wenda.

"lo kenapa wen?"Wenda menggelengkan kepalanya

"lo kenapa nangis?" tanya tara, meraih kedua bahu sahabatnya itu.

"itu semua nggak bener kan ra? Lo nggak mungkin nglakuin itu kan?

Gue nggak percaya kalau lo bisa nglakuin hal kaya gitu ra" wenda kini terisak, tara tersenyum lembut lalu mengusap bahu wenda dengan kedua tangannya.

"gue nggak maksa lo percaya wen, tapi gue harap lo pertahanin apa yang lo Yakini itu, gue bakal nglakuin apa yang gue bisa buat buktiin kalau lo nggak salah udah mau percaya sama gue dan apa yang mereka denger itu semua kebohongan" wenda menatap wajah tara dengan tatapan sendu, kemudian mengangguk samar.

"makasih udah percaya sama gue, gue nggak akan bikin lo kecewa."tara tersenyum tulus

"gue tau lo bukan orang kaya gitu ra" lagi-lagi tara dibuat terharu oleh sahabatnya yang polos dan imut itu kemudian mengusak gemas kepala wenda.

"can I hugh you?" kata tara

"Anytimes" mereka pun berpelukan, namun kedatangan seseorang membuat mereka terpaksa mengurai pelukkannya.

"ra, lo dipanggil ke bagian kemahasiswaan" kata johny salah satu teman sekelas tara.

"gue temenin ra" kata wenda, tara menggelengkan kepalanya.

"gue sendiri aja, lo pulang aja sana"

"tapi ra?"sergah wenda, merasa khawatir.

tara bergeleng lalu mengusak kepala wenda lagi sambil tersenyum, kemudian menyandang ransel dengan sebelah bahunya.

ANNOYING,BUT I LOVE..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang