EMPAT TIGA

98 13 5
                                    

BONUS..!


follow dulu bagi yang belum follow ya.

***


Sean dan tara membawa pesanan mereka ke salah satu meja kantin,  tara langsung memakan pesanannya sedangkan sean masih sibuk membersihkan meja dari bercak kuah dan sisa makanan yang menempel disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean dan tara membawa pesanan mereka ke salah satu meja kantin, tara langsung memakan pesanannya sedangkan sean masih sibuk membersihkan meja dari bercak kuah dan sisa makanan yang menempel disana.

Setelah selesai sean mendudukan diri menghadap tara dan sejenak memperhatikan tara yang tengah asyik melahap makanannya.

"ada lagi yang mau kamu pesan?" tanya sean sambil membersihkan tepi bibir tara yang belepotan dengan tisu.

"eummm..auu,,auu miseek"jawab tara sambil tetap mengunyah

"telan dulu makananmu ra, kamu bisa tersedak"sean mengingatkan dan mulai ikut makan.

"aku mau milkshake" jawab tara setelah meminum lemon tea didepannya hingga tersisa setengah gelas saja.

Sean tersenyum, tangannya bergerak untuk memiringkan mangkok tara agar gadis itu lebih mudah menyendok kuah makanannya yang tinggal sedikit.

"oke, habiskan dulu makananmu. nggak usah buru-buru"

Tak jauh dari sana seorang pria paruh baya berstelan jas mewah sedang mengamati interaksi mereka berdua.

Setelah menyelesaikan makanannya sean pamit untuk ketoilet dan akan memesankan milkshake untuk tara setelah kembali.

Sepeninggal sean pria berjas itu berjalan menghampiri tara yang sedang asyik memainkan ponselnya.

"boleh saya duduk disini" menunjuk bangku yang sebelumnya sean duduki.

Tara menatap bingung ke arah pria berjas itu, lalu memasukkan ponselnya kedalam saku jaket.

"oh,, iya silahkan"kata tara mempersilahkan,

Pria berjas itu duduk dan mengamati wajah tara yang tengah menyapu pandangannya ke sekeliling kantin.

"boleh saya bertanya" ucap pria berjas itu menginterupsi perhatian tara lagi

"yy..yaa,,tanya apa oo-om?"jawab tara

"kamu siapanya sean?"tanya nya

"saya..? eeuummm..."tara tampak berfikir sambil menggaruk pelipisnya.

berfikir apa dia harus menjawab seperti yang biasa dia katakan pada setiap kesempatan atau harus jujur dan mengatakan bahwa sean adalah sahabat dari kakaknya.

"biasanya saya memperkenalkan diri sebagai istrinya sih om"jawab tara yang akhirnya memilih jawaban semaunya

"istri? Memang berapa usiamu?"pria berjas itu tampak terkejut

ANNOYING,BUT I LOVE..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang