LIMA ENAM

169 14 14
                                    


jangan lupa follow bagi yang belum follow ya manteman..

selamat membaca..!!

***


Pagi yang cerah,  bahkan terasa lebih cerah bagi sepasang sejoli yang tengah di mabuk asmara yang kini berada didalam sebuah mobil yang berhenti di sebuah sudut sepi dekat universitas,

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Pagi yang cerah, bahkan terasa lebih cerah bagi sepasang sejoli yang tengah di mabuk asmara yang kini berada didalam sebuah mobil yang berhenti di sebuah sudut sepi dekat universitas,

"Aku masuk dulu ya,Kakak ati-ati lho nyetirnya.

papay suamiku,,"pamit tara sambil melambai heboh setelah membuka seatbelt yang melilit tubuhnya dan meraih handle pintu untuk keluar dari mobil.

"wait, kamu serius pergi gitu aja begini?" cegah sean

"wa-what you want?"

"seriously, kamu bener-bener nggak tau?"

" apaan sih kak? Aahhh iyaa.." tara mendekat dan memeluk tubuh sean sekilas lalu tersenyum.

"udah kan? Udah sana kakak berangkat.

Hati-hati nyetirnya ya" tara kembali meraih handle pintu namun lengannya tiba-tiba ditarik oleh sean.

Tara membelalakkan matanya sesaat lalu tersenyum lembut saat memahami maksud dari perkataan sean sebelumnya.

Gadis itu melingkarkan kedua tangannya pada perpotongan leher sean dan memejamkan mata, menikmati sentuhan lembut dari bibir sean diatas bibirnya.

Sangat lembut dan memabukkan, sean merengkuh pinggang tara untuk mendekatkan tubuh mereka. Perlahan sebelah tangannya bergerak lembut dan berpindah kebelakang tengkuk tara untuk memperdalam ciuman mereka.

Beberapa menit seperti itu, bahkan suara decakan dan nafas mereka yang menderu memenuhi seluruh celah dalam ruang sempit di mobil itu.

Mereka akhirnya melepaskan tautan mereka setelah merasa stock oksigen dalam paru-paru mereka menipis, keduanya tersenyum sambil saling bersandar dengan kening mereka.

Tangan sean terulur mengusap lembut sudut bibir tara yang sedikit bernoda karena lipstiknya yang belepotan karena ulahnya.

"sekarang kamu boleh pergi.." kata sean sambil tersenyum lembut.

Tara membalas senyuman sean, mencium sekilas pipi pemuda itu kemudian menenggelamkan diri kedalam pelukkan sean.

"mau begini aja, nggak mau kuliah" rengek tara, sean tersenyum lalu mengusak gemas kepala tara yang bersandar pada dada bidangnya.

"aku juga nggak mau kerja, tapi aku nggak mau jadi pengangguran kalau keseringan bolos kerja.

Nanti siapa yang kasih uang istriku buat beli komik dan es krim?" goda sean.

ANNOYING,BUT I LOVE..जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें