TIGA LIMA

108 13 14
                                    

wajib follow ya bagi yang belum,

bagi yang sudah trima kasih banyak,,,

jangan lupa votes dan komennya ya..

happy reading..

***


Sean pov :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean pov :

Wajah sean berseri setelah membaca pesan diponselnya, pemuda itu kini melangkah ringan menuju kantin dengan senyum yang senantiasa terpatri di wajahnya.

"saya pesan Frapuchino dua ya" ucap sean pada salah satu pegawai kantin

"pakai whipcream nggak dok?" tanya pegawai itu

"satu pakai, satu enggak" jawab sean, lalu melakukkan pembayaran.

Sean duduk disalah satu bangku kantin sambil memainkan ponselnya, pemuda itu sesekali tertawa kecil saat membaca pesan yang masuk di ponselnya.

Tak lama seorang dokter perempuan datang dengan nampan berisi makanan ditangannya.

"anda disini dokter sean? Apa saya boleh bergabung?" tanya dokter itu

"ah, dokter karin?

Iya silahkan duduk dokter" jawab sean ramah

Karinpun mendudukan diri diseberang bangku sean, melirik sekilas ke arah sean yang sibuk dengan ponselnya dan tersenyum samar.

"apa anda sangat menyukai minuman itu dokter? anda sampai membelinya dua cup dengan rasa yang sama" tanya karin yang kini sudah mulai menyuap makanan kedalam mulutnya, sean menghentikan gerak jarinya pada ponsel dan meletakkan ponselnya di atas meja.

"ini untuk seseorang" sean tersenyum sekilas kemudian menyedot minumannya yang tanpa whipcream.

"aaaa,,,anda menunggu seseorang rupanya? Apa itu pacar anda dokter?" sean tidak menjawab pertanyaan karin dan hanya tersenyum manis untuk menanggapinya.

Senyuman sean yang sebenarnya bertujuan untuk menanggapi pertanyaan karin itu justru membuat lawan bicaranya terpesona dan membeku sesaat.

Bahkan saat sean sudah kembali sibuk dengan ponselnya, dokter itu masih menatap lekat kearahnya. Hingga suara deheman sean membuyarkan lamunannya.

Sean sadar tengah di pandangi, pemuda itu sudah biasa mendapat tatapan serupa dari beberapa wanita yang pernah dia temui, Namun hal itu tetap saja membuatnya merasa risih dan tidak nyaman.

Dokter itu akhirnya menunduk dan kembali menikmati makanannya, karin makan sambil terus sibuk membenarkan helaian rambutnya yang terus-terusan mengganggu wajahnya dan hampir masuk kedalam piringnya.

ANNOYING,BUT I LOVE..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang