EMPAT PULUH

88 14 12
                                    


hai..i'm back,,

makasih buat yang selalu sabar nunggu kelanjutan kisah ini.

buat pembaca baru, follow dulu ya..

happy reading.

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Buuugghhh...

Suara pukulan benda keras itu tak terelakan.

Reta membelalakkan mata dengan mulut yang terbuka lebar, lalu menjatuhkan balok besar ditangannya, Gadis itu menutup mulutnya dengan tangannya yang bergetar hebat.

Tara terkejut, saat tubuh besar gama memeluknya dari belakang secara tiba-tiba setelah dia berteriak memanggil namanya.

"kk-kakak ..?" ucap tara terbata,,

Gama melepaskan dekapannya dan membalik tubuh tara menghadapnya.

"lo nggak apa-apa?" tanya gama panik, tara hanya mengangguk dengan ekspresi wajah bingung dan terkejut.

Gama beralih menatap reta yang masih tertegun dengan apa yang terjadi.

"GILA LO YA..?" sentak gama, tak pelak membuat reta terjingkat kemudian menundukkan kepala.

"APA YANG BAKAL LO DAPETIN DENGAN PERBUATAN GILA LO INI RETA? LO PIKIR GUE BAKAL SIMPATI? GUE JUSTRU MUAK SAMA ELO, PERGI..!!

DAN JANGAN PERNAH BERFIKIR BISA DEKET SAMA GUE LAGI" bentakkan gama seketika membuat mata reta memerah dan cairan hangat dari matanya pun bergiliran jatuh membasahi pipi gadis itu.

Tidak menyangka sosok gama yang selalu dingin dan lebih banyak diam, bisa meledak seperti itu.

"tt-ttapi gam.." kata reta dengan suara bergetar

"PERGI.." sentak gama, dan reta pun berlari pergi dari sana dengan air mata yang berderai.

Tara yang fokusnya sudah kembali menghampiri gama dan membalik tubuh gama untuk menghadap ke arahnya.

"kak,,lo nggak apa-apa?" tanya tara, gama menarik lengan tara dan membawa gadis itu berjalan mengikuti langkah besarnya.

.

.

Di ruang kesehatan mahasiswa, gama mendudukkan tara pada kursi panjang didalam ruangan itu. Lalu berjalan menuju lemari obat.

Tak lama pemuda itu kembali dan meletakkan kotak p3k dipangkuan tara.

"ii-iini..?"tanya tara heran, gama tidak menjawab.

Pemuda itu membuka jaketnya, kemudian melepas kaos yang dia kenakan.

Tara tertegun dengan mulut yang terbuka sedikit saat melihat gama menanggalkan pakaian atasnya.

ANNOYING,BUT I LOVE..Where stories live. Discover now