LIMA TIGA

133 13 10
                                    

wajib follow sebelum lanjut baca ya,

buat yang udah follow thanks banget.

mari kita lanjut baca

***


Hari berlalu dengan cepat,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berlalu dengan cepat,

Tara duduk didepan televisi dengan banyak cemilan dan minuman pada meja didepannya, gadis itu tengah bersiap untuk menonton pertandingan hera yang akan di siarkan secara langsung di beberapa stasiun televisi.

Tadi pagi Gadis itu sudah menelfon hera dan dengan antusias memberikan semangat dan dukungan untuk sahabatnya itu, meski dia sendiri sebenarnya meresakan nyeri dihatinya karena gagal bertanding dalam perhelatan bergengsi itu.

Mencoba berdamai dengan takdir dan menerima kenyataan, tara tetap menonton pertandingan yang seharusnya dia wakili dengan antusias.

Gadis itu menonton dengan serius sembari tangannya sibuk mengambil dan mengembalikan cemilan pada toples dipelukkannya.

Menatap datar layar televisi dengan perasaan tak menentu, Hingga tak menyadari beberapa menit yang lalu teo sudah duduk disisinya.

"nangis aja ra kalau emang terasa berat" suara teo membuyarkan lamunan tara,

Gadis itu mengerjap dan berdehem untuk menetralkan ekspresi wajahnya.

"ah,, apa kak? Kakak ngomong apa?'" tanya tara pura-pura tidak tau.

Menghela nafas panjang, tangan teo terulur untuk menarik tubuh mungil tara ke dalam pelukkannya.

Meski bingung tara tidak menolak dan membalas pelukkan kakaknya.

"why you try so hard? Menangislah jika memang harus.

Itu akan membuatmu lebih baik, jangan selalu menyimpan perasaanmu.

you're just a human,Kakak tau ini berat, menangislah saat ingin menangis.

jangan menyiksa diri dengan terus berusaha terlihat baik-baik saja.

Kakak akan pura-pura tidak dengar kalau kamu malu melakukannya didepan kakak" ucap teo sambil membelai lembut surai tara.

Tara tidak menjawab, namun air mata mengalir begitu saja dari wajah datarnya, Dan dalam sekejap berubah menjadi isakan kecil yang perlahan menjadi tangisan yang meledak.

Teo tersenyum getir lalu mempererat rengkuhannya, memberi kekuatan pada adiknya agar setidaknya tara merasa tidak sendiri.

Bukan lemah,

Terkadang orang menangis bukan karena lemah, tapi karena mereka sudah berusaha kuat dalam waktu yang lama.

Dan kesedihan adalah kesempatan, kesempatan yang baik untuk belajar tentang kehidupan yang sebenarnya.

ANNOYING,BUT I LOVE..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang