Ini sequel ketiga..
Kisah ini akan tetap berkesinambungan dengan cerita di karya-karya aku sebelumnya guys..
Jd keep stay buat pembaca lama aku dan selamat datang buat pembaca baru karya-karya ku, jangan lupa baca karya ku yang lain.
Semoga ngga...
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Tara sudah kembali kekampus karena hukuman skorsnya telah dicabut sehari setelah kejadian menggemparkan yang dia buat untuk mematahkan tuduhan yang di tujukan padanya.
Gadis itu datang lebih awal, bahkan sebagian besar teman sekelasnya mungkin masih menikmati sarapan mereka dirumah, tara berjalan malas menuju loker di belakang kelasnya dan membukanya dengan gerakan lemah.
Tara mengernyit dan meraih kotak hitam berukuran sedang yang tergeletak di dalam loker miliknya, entah siapa yang meletakkannya didalam sana.
gadis itu membolak-balik kotak itu dengan ekspresi bingung dan memutuskan untuk membukanya setelah mendudukkan diri pada bangku terdekat.
Perlahan kotak terbuka, dan hal pertama yang tara lakukan adalah membaca kertas kecil yang ada didalamnya.
Hai ra,
Kalo elo udah baca surat ini artinya lo udah balik kekampus.
Makasih ya, berkat elo gue sadar pentingnya keberanian dan mempertahankan harga diri.
Gue akan kembali dengan diri gue yang baru dan lebih berani.
Ini hadiah kecil dari gue, sebagai balasan yang mungkin nggak sebanding dengan pertolongan lo selama ini.
Sampai jumpa lagi..
Darren..
Tara tersenyum lembut setelah membacanya, lalu beralih pada beberapa benda yang ada didalam kotak hitam dipangkuannya.
Di ambilnya satu dari beberapa coklat bar yang ada didalam kotak hitam itu, namun tara kembali mengernyit saat menyadari ada benda lain didasar kotak.
Gadis itu menyingkirkan coklat-coklat yang menutupi benda itu dan mendapati benda hitam didasar kotak, diraihnya benda itu yang ternyata sebuah tape recorder klasik beserta sebuah kaset pita kuno yang sempat dia lihat di ruang penyiaran tempo hari.
Lagi-lagi gadis itu tersenyum saat menyadari orang misterius yang telah membantunya dengan rekaman suara hari itu ternyata adalah darren yang meruoakan pemilik dari tape recorder yang seenaknya dia mainkan. Dan tanpa sengaja justru merekam kejadian menggemparkan kala itu dan menjadi bukti yang mematahkan tuduhan terhadapnya. Tuhan memang baik, karena memberi solusi dengan cara yang tak terduga.
