LIMA SEMBILAN

152 13 12
                                    


inget, follow dulu sebelum lanjut baca,oke..!

terakhir tapi bukan akhir yaappp..!!

happy reading

***



hari yang sibuk dirumah sakit, sean mengistirahatkan sejenak tubuhnya setelah menyelesaikan serangkaian jadwal kunjungan ke kamar rawat pasien dan kini pemuda itu tengah bersandar pada kursi kerjanya sambil menatap ke langit-langit ruangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

hari yang sibuk dirumah sakit, sean mengistirahatkan sejenak tubuhnya setelah menyelesaikan serangkaian jadwal kunjungan ke kamar rawat pasien dan kini pemuda itu tengah bersandar pada kursi kerjanya sambil menatap ke langit-langit ruangan.

Pemuda itu menegakkan punggung setelah merasa lelahnya sedikit berkurang, lalu mengambil ponselnya dari dalam laci yang sudah  sejak pagi dia abaikan.

Sean mengetuk layar ponselnya dua kali lalu tersenyum saat melihat foto dirinya bersama seorang gadis cantik bertopi yang bersandar pada dadanya, foto yang sudah selama beberapa waktu terakhir selalu menyapanya saat layar ponselnya menyala.

Pemuda itu mengecek beberapa notif yang masuk ke nomornya, dan mengerutkan kening saat melihat ada beberapa pesan dan puluhan panggilan tak terjawab.

Dengan segera sean menghubungi seseorang yang sudah menelfonnya berulang kali itu karena berfikir itu pasti sesuatu yang mendesak.

"raka..? ada apa nelfon?"

"akhirnya kakak angkat juga, gue hampir gila karena kakak nggak angkat-angkat telfon gue daritadi"omel raka

"gue lagi sedikit sibuk.memangnya ada apa? Kayaknya serius banget?"

" tara ilang kak" jawab raka to the point

"hah..? jangan bercanda lo, nge prank ya kalian?" selidik sean

"serius kak, semalem habis acara dari panti asuhan dia nggak pulang-pulang.

Gue nungguin sampe subuh lho kak, telfon kak teo juga katanya tara nggak pulang kesana. Ini kak teo juga lagi perjalanan kesini" sahut raka dengan nada panik

"gimana ceritanya? Tara nggak sama harie?"

"enggak, gue justru langsung nelfon harie buat mastiin apa tara nginep disana.

Kata harie tara langsung pulang semalem habis acara"

" astaga, gue kesana sekarang.

Hubungi gue secpetnya begitu dapet kabar lagi"

"yaudah kak, lo ati-ati dijalan"

Sean mematikan panggilannya dan langsung melepas jas kebesarannya dan berlari panik menuju parkiran.

Tanpa pikir panjang pemuda itu berkendara dengan kecepatan tinggi seolah tidak peduli dengan keselamatannya sendiri, rasa khawatir yang memenuhi dadanya seolah mematikan logika dan akal sehatnya, sehingga dia hanya memikirkan cara untuk bisa segera sampai kesana.

ANNOYING,BUT I LOVE..Where stories live. Discover now