LIMA SATU

128 13 7
                                    

hai-hai..

aku kembali,,

nggak lupa buat ingetin kalian untuk follow dulu sebelum lanjut baca. okeeyy..

happy reading.

***


Gama bersandar pada dinding disamping pintu kelas tara,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gama bersandar pada dinding disamping pintu kelas tara,

Pemuda itu sudah beberapa menit yang lalu menunggu gadis itu keluar setelah jam mata kuliah berakhir, tak lama tara keluar bersama wenda dan beberapa teman sekelasnya, Berjalan menyusuri koridor sambil bersenda gurau.

Tiba-tiba saja gama menghampiri tara dan merebut ransel yang bersandar pada bahu kanan gadis itu untuk dia bawakan, hal yang sama seperti yang dia lakukan pagi tadi.

"astaga,,,kaaak..!!!

Bikin gue jantungan aja lo, Mau ngapain sih?" sentak tara terkejut

" gue anter balik" jawab gama datar sambil menyandang ransel tara didepan dadanya.

Tara melihat sekeliling, dilihatnya ekpresi teman-teman kelas dan beberapa mahasiswa fakultas lain yang melihat interaksi mereka dengan tatapan penasaran dan ingin tau.

Menghela nafas ringan "gue mau balik sama wenda kak, kita mau nongkrong dulu." Jawab tara.

"oh iya wen, tadi gue liat chandra ngobrol sama melani di deket ruang seni" kata gama pada wenda

"hahh,, serius kak?" wenda seketika melotot saat mendengar pacarnya sedang bicara dengan perempuan lain yang juga menyukai pemuda itu.

"iya gue serius" jawab gama dengan wajah datar.

"nggak bisa dibiarin,, gue samperin dulu ra" wenda langsung bergegas pergi menyusul chandra karena langsung termakan kabar dari gama, pemuda itu menyeringai lalu perhatiannya kembali kepada tara.

"udah kan? Ayo gue anter balik" tara terperangah dengan apa yang baru saja terjadi, tidak menyangka gama bisa menggunakan cara selicik itu untuk membuat tara menuruti kemauannya.

"hooii,, ayoo..!!" teriak gama yang ternyata sudah berjalan pergi dengan membawa ransel milik tara, meninggalkan tara yang masih terbengong di koridor depan kelasnya.


"wwoiii,, gue belum bilang mau yaakkk..

Wah bener-bener tu orang, ngeselinnya mendarah daging sumpah" omel tara sambil melangkah menyusul gama yang sepertinya sudah cukup jauh.

.

.

.

Gama membawa tara ke alun-alun kota, tempat dimana mereka pernah menghabiskan waktu bersama sebelumnya.

ANNOYING,BUT I LOVE..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang