:: Bab LXIX ::

285 36 2
                                    

Juan mendesah kecewa, terlebih pada dirinya sendiri. Sorot matanya yang nanar tertancap pada selembar poster yang ditempel di kaca lobby.

"Hotel ini diminta untuk berhenti beroperasi selama 7 x 24 jam
untuk kepentingan penyelidikan. Pemberhentian operasional ini bisa saja berlanjut atau bahkan berujung penutupan permanen jika kami menemukan bukti-bukti lainnya. Saya harap, Pak Juan bisa memahami kebijakan ini. Saya permisi."

Membiarkan petugas tersebut pergi, langkah gontai Juan pun membawanya masuk. Hatinya seperti dicubit saat ia melihat para staff sudah berkumpul di lobby dan menatapnya dengan kesedihan yang menumpuk di pelupuk mata.

Juan berusaha menguatkan dirinya sendiri. Sebagai kepala yang memimpin mereka semua, ia tidak boleh patah semangat.

"Hotel hanya tutup selama seminggu. Anggap saja, ini cuti untuk kalian semua."

"Tapi, petugas tadi bilang hotel bisa saja tutup permanen, Pak. Bagaimana ini?" Salah seorang staff angkat bicara, menyampaikan keresahannya.

Juan menanggapi hal tersebut dengan senyum lebar, "Itu, kan, kalau mereka menemukan bukti yang memberatkan pihak hotel. Semuanya pasti akan baik-baik saja."

"Lalu, bagaimana dengan keterlibatan Bu Sasmita, Pak? Hampir semua berita membicarakan beliau dan mengecam hotel kita."

"Bu Sasmita tidak bersalah dalam kasus ini," jawab Juan, tegas. Ia mengajak para staff untuk percaya dengan kata-katanya, "Apa yang ada di berita itu tidak sepenuhnya benar. Bu Sasmita tidak mungkin membiarkan Dandelions Hotel terpuruk."

Lantas, tak ingin mendengar apapun lagi, Juan meminta para staff tersebut untuk melanjutkan pekerjaan yang tersisa. Sementara dirinya kembali ke ruangannya, yang disambut oleh koran edisi terbaru di atas meja.

Terlibat bersama gembong pengedaran narkoba, CEO Wara Group dikecam banyak pihak

Diduga mendapat banyak keuntungan dari pengedaran narkoba di Hotel D, keuntungan Wara Group dicurigai

Pertama kali dalam sejarah Wara Group terlibat kasus besar, pakar bisnis : CEO mengambil andil besar dalam masalah ini

Hotel D disegel tidak boleh beroperasi untuk keperluan penyelidikan kasus gembong narkoba

CEO Wara Group keluar dari kantor polisi setelah 8 jam penyelidikan, polisi masih mencari bukti lain untuk menyeretnya ke pengadilan

Itu baru 5 dari sekian banyak headline berita yang tak berhenti menyebut Wara Group semenjak kasus gembong narkoba yang mengedarkan barangnya di Dandelions Hotel mencuat. Juan membanting koran-koran itu ke lantai dengan diliputi rasa kesal.

Seandainya saat tanda tangan kerjasama itu dirinya ada di samping Mita, ia pasti akan mencegah gadis itu. Sehingga masalah seperti ini tidak akan terjadi.

Cara gembong narkoba itu mengelabui Mita sangatlah cerdas. Mereka menggunakan titel perusahaan di bidang farmasi, obat-obatan, dan pengembang tanaman herbal untuk berbagai sektor sebagai tameng untuk bisa menyewa kamar dengan dalih keperluan dinas karyawannya. Lalu secara diam-diam membuat tempat produksi dan mengedarkan narkoba yang mereka buat kepada para tamu-tamu VIP.

Juan mengurut keningnya yang berkedut. Semestinya polisi bisa fokus pada gembong narkoba-nya saja tanpa perlu menyeret Mita maupun Dandelions Hotel dan Wara Group. Namun, yang terjadi sekarang justru Mita yang dicecar habis-habisan. Seolah-olah Mita adalah biang masalahnya.

"Saya yakin Sasmita dijebak."

Bram mengatakan itu melalui telfon, ketika Juan mengkonfirmasi pria tersebut terkait langkah apa yang akan diambil untuk membebaskan Mita bermodalkan surat kerjasama yang dia bawa. Ia yang sedari awal meyakini hal serupa hanya bisa menghela napas berat, "Anda sudah mengetahui siapa orang yang ingin menjebaknya?"

4 Billion's Game [ C O M P L E T E ]Where stories live. Discover now