Puisi: Dua Dini Hari

9 2 0
                                    

Aku dalam buai kalut
Dua dini hari
Semarak asa dihajar putih abu-abu
Menjalar ke seluruh dinding; menggaung di seisi ruang

Hela napas teramat berat,
Hampa menatap kekosongan.

Dua dini hari,
Kedua manik itu sayu,
Lelah dihajar putih abu-abu,
Sesak tertekan 'bilamana',
Seperti 'bilamana ini 'kan berhenti?'

Dua dini hari,
Tegarnya roboh dihantam nelangsa,
Bagaimana bila tidak baik-baik saja pada akhirnya,
Atau akankah tetap baik-baik saja:
Wajahnya (kembali) basah oleh tangis.

14 Oktober 2023

Antologi Cerpen Dan PuisiWhere stories live. Discover now